Karyawan PT Padasa di Temukan Tewas Tergantung Dengan Kain Sarung

Karyawan PT Padasa di Temukan Tewas Tergantung Dengan Kain Sarung

KAMPAR - Seperti di sambar petir di siang bolong saat sang istri melihat suaminya tewas tergantung dengan kain sarung di dalam rumahnya, Selasa (14/3/2017) sekira pukul 14.00 WIB.

Korban adalah Riswan Karo Karo (50) Perum PT Padasa Dusun IV Desa Gunung Malelo, Kecamatan Koto Kampar Hulu.

Namun Istri korban Tuti (45) masih schok dan tidak mengetahui apa penyebab dari kematian suaminya tersebut. "Tidak ada curiga apapun, karena korban merupakan orangnya pendiam sehingga penyebabnya belum diketahui," jelas Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik melalui Paur Humas Polres Kampar Iptu Deni Yusra.

Menurut Deni, kejadian ini bermula ketika istri korban pulang kerumahnya sehabis bekerja untuk istirahat siang, istri korban ini pulang sendiri karena tidak dijemput oleh suaminya (korban, red) dan saat dihubungi handphonenya tidak aktif.

Pada saat sampai dirumahnya yang berlokasi di Perumahan PMKS PT Padasa Dusun IV Desa Gunung Malelo RT/RW 001/009, rumahnya terkunci dari dalam, maka istri korban memanggil-manggil suaminya dan selanjutnya korban pergi kepintu belakang untuk memanggil-manggil suaminya akan tetapi tidak ada jawaban.

Kemudian bersama beberapa tetangganya yaitu, Rustina, Ikran dan Dianan mereka mendobrak pintu belakang rumah dan setelah berhasil mereka masuk kedalam rumah untuk mengecek keadaan.

Istri korban melihat suaminya dalam keadaan tergantung dan sudah meninggal dunia, dia langsung shock terjatuh setelah mengetahui kejadian ini.

Para tetangganya ini langsung membantu istri korban dan memberitahukan kejadian ini kepada tetangga lainnya serta karyawan yang berada di perumahan tersebut, salahsatu warga juga menghubungi pihak Kepolisian dari Polsek XIII Koto Kampar.

Beberapa saat kemudian anggota Polsek XIII Koto Kampar segera menuju ke TKP dan sesampainya di TKP anggota langsung mengecek mayat tersebut yang masih tergantung dan segera menurunkannya.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap fisik korban yang mana lidah korban menjulur keluar. "Dan juga sperma serta kotoran (faces) korban juga keluar dan diduga kuat korban meninggal akibat gantung diri," jelasnya.

Selanjutnya anggota meminta kepada keluarga korban agar jenazah korban dilakukan visum dan aotupsi. "Akan tetapi keluarga korban menolak karena sudah mengikhlaskan kepergian atau kematian korban tersebut dan membuat pernyataan tidak akan menuntut kepolisian karena tidak dilakukan visum atau autopsi," terangnya.

Berdasarkan keterangan warga bahwa korban sewaktu masih hidup dikenal memang pendiam dan tidak banyak bicara. "Para tetangga dan rekan kerja korban juga tidak mengetahui masalah apa yang sedang dihadapinya," tandas Paur Humas.

Halaman :

Berita Lainnya

Index