Sekda Inhil: Kita Harap Forum Ini dapat Perjuangkan Daerah Penghasil Sagu

HARIANRIAU.CO - Sekretaris Daerah (Sekda) Indragiri Hilir (Inhil), H Said Syarifuddin menghadiri Focus Group Discussion (FGD) daerah penghasil sagu, di Sekretariat Apkasi, Gedung Sahid Sudirman Center lantai 21 Jalan Jenderal Sudirman Kav 86 Jakarta Pusat, Kamis 5 April 2018.

Kegiatan yang ditaja oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini, juga dihadiri Penasehat Khusus Apkasi Prof Ryaas Rasyid, seluruh kepala daerah penghasil sagu dan undangan lainnya, dengan menghadirkan pembicara Prof Dr Ir HMH Bintoro MAgr.

Turut mendampingi Sekda Inhil saat itu, Kepala Dinas Perkebunan H Ediwan Sasby, Kepala Sub Bagian Pem Otda Hj Marini dan Staf Bagian Pem Otda Nursila. Prof Bintoro dalam presentasinya menjelaskan, sagu berkontribusi meningkatkan perekonomian masyarakat. "Sagu punya potensi luar biasa yang harus dikembangkan ke seluruh Indonesia.

Peluang pengembangan sagu itu di antaranya dengan melestarikan ekosistem gambut, terdapat di daerah pinggiran/perbatasan, pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan penghasilan tambahan melalui sistem tumpang sari berbasis sagu," paparnya.

Menurutnya, teknik tumpang sari memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat memberikan lapangan pekerjaan, pengelolaan kebun sagu yang intensif, sistem ijon pada kebun sagu masyarakat menurun, masyarakat perambah bakau menurun, serta turunnya tingkat pembukaan lahan dengan cara dibakar.

"Masalah pola tanam sagu selama ini adalah rendahnya pemeliharaan oleh petani, jadi dalam hal ini petani kita perlu mendapatkan pelatihan dan pemahaman yang lebih baik," terangnya.

Sementara itu, Sekda Inhil Said Syarifuddin menyatakan bahwa, untuk mengembangkan sagu dibutuhkan kerjasama seluruh daerah, apalagi mengingat para petani sagu masih belum mendapat perhatian.

"Kami mendukung ini, karena perlu kekuatan bersama. Jika seluruh daerah sudah bersatu padu, maka potensi pengembangan sagu dapat dilakukan dengan baik," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sagu di Negeri Seribu Parit terdiri dari 2 jenis, yaitu berduri dan tidak berduri.  "Ke depannya kita berharap forum ini dapat memperjuangkan daerah-daerah penghasil sagu sehingga petani sagu dapat lebih sejahtera dan bisa menyatukan kekuatan agar sagu di Inhil dan di Indonesia akan menjadi perhatian semua pihak," harapnya.

Namun sebaiknya, lanjut Sekda Said, pengembangan sagu ini hendaknya dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kebijakan nasional, karena selama ini minat masyarakat mengkonsumsi sagu masih rendah.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan penandatanganan deklarasi dan penyusunan struktur kepengurusan Forum Komunikasi Kabupaten Penghasil Sagu Seluruh Indonesia (Fokus Kapasindo).