Curi Start, Forkomakusi Se Indonesia : Festival Budaya Bukan Panggung Politik

Selasa, 22 Agustus 2017 | 19:02:43 WIB

 

KUANSING - Provinsi Riau yang memilki visi untuk menjadikan provinsi riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu di Asia Tenggara yang tertuang dalam visi Riau 2020. Hampir tidak ada kemajuan yang berarti yang kita rasakan di bumi melayu ini, terutama di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

Ragam budaya yang ada di Kabupaten Kuansing tidak begitu di support oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, diantaranya Pacu Jalur, Tradisi Manjopuik Limau atau yang dikenal dengan Perahu Baganduang, Silat Pangean, dan lain sebagainya.

Demikian disampaikan Sekjend Forkomakusi se Indonesia Jeki Efri Yunas kepada wartawan, Selasa (22/8/2017) di Teluk Kuantan.

Perhelatan pacu jalur kali ini memang hampir beriringan dengan pemilihan Gubernur Riau periode 2018-2023 dan ini adalah moment yang tepat untuk ajang silaturrahmi dan mengambil simpatisan masyarakat. Tetapi festival budaya kali ini dijadikan ajang kampanye dan saling klaim dukungan," ujar Jeki.

"Ajang budaya dijadikan kampaye jelas sudah bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya dan ini diperlihatkan oleh Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman saat ini. Seharusnya seorang gubernur tidak memperlihatkan hal seperti ini karena dapat mengurangi nilai budaya itu sendiri. Jika ingin datang silahkan datang sebagai Gubernur Riau dan bukan sebagai Bakal Calon Gubernur," ungkap Jeki.

Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman jangan hanya datang disaat masyarakat Kuansing sedang berpesta saja, disaat Kuansing mendapatkan musibah kemana Gubernur Riau? Forkomakusi berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kuansing untuk dapat menertibkan spanduk-spanduk yang berbau kampanye, jika ingin berkampaye silahkan di hari lain yang dijadwalkan oleh KPU nantinya," tegas Sekjend Forkomakusi se Indonesia.***

 

Jan Muriono / Antoni

Terkini