KLARIFIKASI: Operasi Zebra, Siswi Ini Dikejar Polisi Hingga Terjatuh dan Berdarah

Selasa, 07 November 2017 | 19:42:27 WIB
Korban saat dibawa ke rumah sakit.

BENGKALIS - Banyaknya warga yang kabur saat ada operasi zebra memang sudah menjadi pemandangan umum, namun nasib pelajar di Bengkalis ini malah berakhir tragis. Seperti yang banyak beredar di grup medsos, diberitakan seorang pelajar yang baru duduk dibangku kelas (1) SMK Negeri 1 desa Kelapapati, kecamatan Bengkalis harus menderita luka serius di bagian kepala. Dia harus menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Bengkalis.

Diketahui pelajar tersebut bernama Dewi Pransiska (16) asal warga kecamatan Bantan. Kabarnya, korban terjatuh saat dikejar oleh dua orang Oknum anggota Satlantas Bengkalis yang menggunakan 2 sepeda motor.

"Korban diduga ketakutan saat adanya gelar Ops Zebra di jalan Jendral Sudirman Bengkalis. Sebelum korban terjatuh ada dua orang Oknum anggota Satlantas Polres Bengkalis diduga melakukan pengejaran terhadap korban sehingga sampai terjatuh dari sepeda motornya tepatnya di depan gang Amor atau didepan Gereja," ungkap Usu menceritakan dengan mangatakan bahwa kejadian tersebut, Senin (6/11/17) seperti dimuat riaugreen.com.

grup bengkalis info | Facebook

Awalnya, korban melewati jalan Jendral Sudirman dimana tempat adanya Ops Zebra. Dan tak lama berselang, ada dua orang Oknum Satlantas yang menggunakan dua unit sepeda motor mengejar beberapa pengendara sepeda motor lainnya termasuk korban ini.

"Oknum Satlantas itu menggunakan kendaraannya memang lumayan laju. Mungkin karena anak itu ketakutan kemudian anak itu jatuh tertabrak orang dan di bagian kepalanya banyak mengeluarkan darah dan tak sadarkan diri. Kami saja ramai yang menyaksikan kejadian tadi. Emangnya prosedur dalam razia ini mereka pakai kejar kejaran ya? Tanya warga setempat lagi. Kemudian setelah kejadian datang seorang perwira lalu menampar kedua oknum polisi itu," cerita warga lagi kepada media ini.

Sementara itu, Sandi ayah kandung dari Dewi Pransiska saat berada di RSUD Bengkalis mengungkapkan jika memang anaknya tersebut dikejar oleh oknum Polisi, maka ia akan siap menuntutnya.

"Kalau memang anak saya di kejar akan saya tuntut. Anak saya masih pelajar dan baru duduk di kelas 1 SMK, dan disini tinggal dengan pamannya. Anak saya itu bukan pengedar Narkoba, atau perampok jadi jangan pakai kejar-kejaran seenaknya saja. Dan saat itu juga anak saya menggunakan Helm, apalagi dia masih pelajar jelas takut kalau saat ada razia seperti itu," ungkap Sandi ayah korban.

Saat disinggung apakah luka yang dialami anaknya tersebut cukup parah, ungkap Sandi lagi, luka anaknya itu cukup parah dibagian kepala, sehingga belum sadarkan diri.

"Lukanya di bagian kepala yang katanya terkena Batu di aspal. Tadi pak Kapolres juga ada datang kesini melihat anak saya ini yang belum juga sadarkan diri,"ujar ayah korban lagi seperti dilansir riausky.

Terpisah, Kasatlantas Polres Bengkalis AKP Rachmad C Yususf  menyampaikan belum mendapatkan informasi dengan jelas terkait kejadian tersebut.

"Saya lagi diduri, sedang melakukan razia dan sedang ber Patroli, nanti saya hubungi lagi," singkat Kasatlantas, Senin malam. Sehingga berita ini diterbitkan belum jelas siapa kedua orang oknum Polisi Satlantas tersebut.

PERMOHONAN MAAF

Judul artikel berita ini sebelumnya adalah "Operasi Razia, Siswi Ini Dikejar Polisi Hingga Terjatuh, dan Akhirnya Meninggal." Judul itu kami koreksi karena tidak akurat dalam mengutip dan menyimpulkan pernyataan sehingga terlepas dari konteks dan isi berita.

Dengan demikian kesalahan telah kami perbaiki. Kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Terima kasih.

Terkini