Sikap dan Kemampuan Kucing Ini Harus Dipahami Pemiliknya

Ahad, 01 Juli 2018 | 12:10:04 WIB

HARIANRIAU.CO - Untuk merawat kucing agar tetap sehat, nyaman, dan aman, sudah sepatutnya si pemilik memahami betul kebiasaan-kebiasaan kucing. Peka terhadap sikap hewan peliharaannya tersebut berguna juga untuk mengikatkan emosi antara pemilik dan kucingnya.

Meskipun kucing disebut juga sebagai “predator” kecil, namun kucing mempunyak sifat dan sikap yang unik. Oleh sebab itu pula banyak orang yang “tergila-gila” untuk merawatnya dan menjadikannya seperti   anggota keluarga.

Kucing yang juga disebut Rasulullah SAW sebagai perhiasan rumah tangga itu memang bisa menjadi teman bermain, bercanda, bahkan juga sebagai pelipur lara. Ia mampu membuat si pemiliknya terharu bahagia, dan tertawa melihat aksi kucing yang menggemaskan, juga sesekali menyebalkan.

Dalam perawatan kucing juga tidak sulit, jika si pemiliknya sudah paham betul karakter kucing secara umum. Dan kemudian dilanjutkan dengan memahami karakter kucingnya sendiri, sebab setiap kucing mempunyai karakter yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan dari keturunan kucing itu sendiri, apakah dari keturunan ras, atau kucing lokal yang banyak dijumpai di sekitar rumah kita.

Nah, untuk memantapkan lagi rasa cinta Anda terhadap kucing, pahamilah Sikap dan Kemampuan Kucing yang dikutip dari cuku Kucing karangan Cacang Efendi dan N.S. Budiana:

1. Komunikasi

Kucing berinteraksi dengan kucing atau hewan lain, termasuk kepada pemiliknya. Kucing melakukan beberapa cara untuk menunjukkan keinginannya baik lewat ekspresi maupun gerak tubuh lain.

2. Suara

Banyak hal yang dikomunikasikan kucing lewat suara. Suara bisa merupakan “bahasa” komunikasi. Nada dan volume dapat menunjukkan perasaan marah, takut, atau gembira.

Bila nadanya keras, dan buas berarti kucing sedang marah. Bila mengeong lembut dengan nada bersahabat tanda sedang bermain atau rileks. Bila sedang khawatir, kucing biasanya diam dan minim suara.

3. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh merupakan cara yang digunakan kucing untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerak anggota badan. Pahami gerakan telinga, kumis, sorot mata, volume suara, dan ekspresi wajahnya.

Bahasa tubuh kucing bisa mencerminkan suasana hati, seperti sedang marah, senang atau ketakutan.

 

4.  Ekspresi

Bahasa tubuh disalurkan lewat ekspresi muka. Suasana hati kucing dapat dilihat dari ekspresi mata dan raut mukanya. Dari raut muka dapat terlihat sikap kucing saat itu, sedang santai, mendengar sesuatu, waspada atau marah.

Selain itu, bentuk dan posisi anggota badan, posisi ekor, dan keadaan bulu bersinergi dengan gerak raut muka. Saat santai, telinga tegak, tidak kaku dan pupil mata bulat seperti sedang menatap sesuatu.

Saat marah, telinga mengarah ke belakang, kumis berdiri dekat dengan pipi, dan mata sipit. Saat sedih, telinga mengarah ke samping dan diratakan serta kumisnya terkulai.

Kumis berdiri tegak dan ekornya ke bawah berarti kucing sedang waspada. Saat ekornya tegak dan bergetar menandakan kucing sedang bahagia.

5. Sentuhan

Sentuhan merupakan metode paling atraktif yang ditunjukkan kucing untuk memperlihatkan kasih sayang. Rasa kasih sayang ini dapat dilakukan dengan menyentuh hidung, menggesekkan tubuh, dan menjilat tubuh kucing lain.

6. Daerah Teritorial

Kucing terkuat (dominan) melakukan sprayinguntuk menandai daerah kekuasaanya. Seekor kucing jantan bisa menguasai kawasan seluas 24 hektare. Bahkan, kucing yang selalu berada di dalam rumah pun memiliki teritorial atau tempat tertentu, baik berupa kursi favorit atau suatu sudut di kamar tertentu.

7. Binatang Karnivora

Kucing dilengkapi cakar yang kuat untuk menangkap mangsa. Cakar dan telapak kaki berguna untuk melompat, lari, dan menahan tubuhnya. Fungsi lain, cakar sebagai alat peraba yang sangat sensitif.

Sturuktur gigi dilengkapi taring yang kokoh untuk mengoyak mangsanya.

 

8. Hierarki

8.1. Kucing betina yang tidak dikebiri dan anaknya paling banyak memegang posisi sebagai pengambil keputusan  paling atas. Sementara itu, status sosial kucing yang telah dikebiri menjadi turun.

8.2. Kucing betina memiliki posisi tertentu yang tidak akan begitu saja membiarkan dirinya didekati kucing jantan yang nakal. Sering kali kucing betina memilih sendiri kucing jantan yang sesuai keinginannya.

8.3. Kucing jantan ditentukan berdasarkan kegagahannya. Kucing yang kuat akan bertempur demi memperoleh prestise (gengsi). Kesuksesan dalam pertarungan akan menentukan status sosialnya dalam komunitas.

Organisasi ini sifatnya tetap. Seekor kucing  akan kehilangan posisinya hanya bila telah dikalahkan oleh petarung lain.

8.4. Kucing jantan yang dikebiri selalu berada di tangga sosial terbawah. Kucing jantan akan mulai kehilangan posisinya segera setelah ia dikastrasi. Setelah kastrasi, jumlah testoteronnya akan menurun dan bau maskulinnya di urinnya pun menghilang.

Lama kelamaan, status sosial kucing ini pun akan turun sedikit demi sedikit. Namun, berarti kucing yang dikebiri tidak bisa berkelahi, hanya saja kucing tersebut telah kehilangan agresivitas.

9. Tidur

Dalam kehidupannya sehari-hari, kucing melakukan banyak kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk menyimpan energi maka ia suka bersantai dan tidur. Total tidurnya bisa mencapai 16 jam per hari.

Selain tidur, kucing juga paling ahli memilih tempat terhangat dan terlindung untuk tidur, baik di luar, maupun di dalam rumah.

10. Bermain

Bermain adalah aktivitas utama kucing. Bermain kejar-kejaran dapat memberikan esensi kucing dari kehidupan predator. Salah satu yang terlihat dari permainan kucing adalah banyaknya gerakan.

Sambil belajar, kucing mengembangkan kesenangan, dan menikmati olahraganya itu. Bermain dapat menghilangkan frustrasi karena untuk beberapa sebab, tidak bisa berburu.

Inilah yang membuat kucing terkadang bermain sangat kasar dengan mangsa yang masih hidup untuk beberapa saat sebelum membunuhnya.

11. Suka Kebersihan

Kucing termasuk hewan yang suka menjaga kebersihan tubuhnya. Hal ini dapat dilihat dari perilakunya yang kerap membersihkan tubuh dengan menggunakan lidahnya.

Bahkan, sebelum dan sesudah menyantap makanannya, ia terlihat menjilati kaki depannya.

12. Berburu

Kucing adalahh pemburu karnivora, tetapi ia tidak memiliki insting memburu secara total. Kemampuan berburu didorong oleh adanya kompetisi dan hanya unjuk diri.

Kemampuan itu diperolehnya melalui observasi dan trial and error, melalui latihan berulang-ulang. Latihan itu ia dapatkan terutama dari induknya atau “belajar” dari kucing lain. 

 

Sumber: asmarainjogja.id

Terkini