Puluhan Guru Honorer K2 Unjuk Rasa Depan Gedung DPRD Riau

Selasa, 25 September 2018 | 22:04:04 WIB
foto: cakaplah

HARIANRIAU.CO -  Puluhan Guru Honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Korwil Provinsi Riau melakukan aksi unjuk rasa di Depan Gedung DPRD Riau, menyuarakan tuntutan kepada Pemerintah agar segera diangkat menjadi PNS tanpa syarat.

Ketua FHK2I Riau M. Alamin di Pekanbaru, Selasa meminta pemerintah untuk menjadikan mereka PNS tanpa syarat. Salah satu alasannya yakni masa pengabdian para guru honorer K2.

"Kami sangat pantas diangkat menjadi PNS, apalagi kami sudah mengabdi selama bertahun-tahun, ada yang sampai 22 tahun. Meski Gaji kami dibawah UMR, namun kami tetap bertahan," ujar Alamin.

Adapun tuntutan mereka, yakni meminta Pemerintah untuk menunda penerimaan CPNS jalur umum sampai seluruh Honorer K2 diangkat menjadi PNS, kemudian angkat honorer K2 menjadi PNS tanpa membatasi usia dan tanpa tes.
     
Selanjutnya, menolak PPPK, menyurati Presiden, MenpanRB, BKN dan DPR RI untuk menindaklanjuti permasalahan honorer K2. Menyurati Gubernur, Walikota, Bupati untuk mengangkat dan mensejahterakan honorer.
       
"Bagi honorer K2 di Riau PNS merupakan harga mati," tegasnya.
      
Dikatakan Alamin, beban kerja dari guru honorer K2 tidaklah ringan. Mereka juga dituntut untuk mengajar dengan jam yang tinggi, namun upah yang diterima tidaklah besar.
       
"Kami punya pengalaman mengajar selama bertahun-tahun. Kenapa kami ditinggalkan, dan pemerintah malah menerima PNS baru," tambah dia.
       
Alamin mengatakan mereka akan memboikot penerimaan PNS baru sampai seluruh honorer K2 diangkat menjadi PNS.
      
Aksi demostrasi tersebut ditemui oleh Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau, Taufik Arrakhman.
      
Di Ruangan Komisi I DPRD Riau, politisi Gerindra Riau tersebut mendengarkan pengaduan dari perwakilan guru honorer tersebut. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti hal tersebut.
      
"Ini menjadi bahan bagi kami, untuk seluruh honorer K2 dengan pengabdian yang sudah lama kita perjuangkan pengangkatannya," sebut Taufik.

Terkini