Tragis Bener Nasib Bupati Yantenglie. Usai Genjot Istri Polisi, Dicopot, Harta Disita, dan Dipenjara

Kamis, 25 Oktober 2018 | 00:52:11 WIB

HARIANRIAU.CO - Masih ingat Ahmad Yantenglie, Bupati Katingan yang menghebohkan media sosial karena kepergok berzina dengan istri polisi? Perjalanan hidup Ahmad Yantenglie (AY) menarik diikuti. Ia kembali menghiasi media massa. Drama lengkap. Wanita, tahta, dan harta.

Diawali dengan kasus dugaan perselingkuhan bersama istri polisi yang juga seorang PNS bernama Farida Yeni (FY). Yantenglie dan Farida kepergok genjot-genjotan di rumah kontrakan dalam kondisi tanpa busana.

Kasus itu membuat DPRD Katingan marah. DPRD lantas mengajukan pemakzulan. Hasilnya, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan pemakzulan terhadap Yantenglie.

Kementerian Dalam Negeri menindaklanjuti putusan MA dengan menerbitkan SK pemberhentian Ahmad Yantenglie dari jabatan Bupati Katingan pada 26 Mei 2017.

Setelah dilengserkan, Yantenglie terseret kasus hukum. Ia ditetapkan sebagai tersangka raibnya uang kas Pemkab Katingan Rp35 miliar.

Sejumlah harta Yantenglie disita. Penyitaan dilakukan sejak Selasa (9/10/2018).

Penyidik Polda Kalteng terus menelusuri uang kas pemda yang disimpan di Bank Tabungan Negara (BTN) Pondok Pinang, Jakarta, 2014 silam. Dari deposito Rp100 miliar, tersisa Rp35 miliar, saldo terakhir cuma Rp935 juta.

Sejumlah Rumah dan Kebun Sawit Disita

Bupati Katingan Ahmad Yantenglie

Ahmad Yantenglie

Wadirreskrimsus Polda Kalteng AKBP Teguh Widodo mengungkapkan, saat ini pihaknya terus mengembangkan hilangnya uang kas sebesar Rp35 miliar tersebut.

Sejumlah aset Yantenglie disita. Di antaranya, rumah mewah tempat tinggal Yantenglie bersama mantan istrinya Endang Susilawati di Jalan Pahlawan.

Selain itu, rumahnya di Jalan Revolusi juga disita. Kemudian Ruko di Jalan Tjilik Riwut Km 3 dan rumah tempat tinggal Yantenglie bersama Farida Yeni di Jalan Tjilik Riwut Km 6 tak luput dari penyitaan. Rumah tempat tinggal Yantenglie di Hampangen juga disita.

Tak hanya itu, kebun sawit yang tertanam buah sawit produktif sekitar 200 hektare dari hampir 2.900 hektare yang dimiliki oleh Yantenglie, juga disita.

Informasi yang dihimpun, jumlah nominal uang dari sejumlah aset yang disita mencapai Rp15-20 miliar.

“Memang tidak menutup kemungkinan aset lainnya berada di luar Kalteng. Namun terlebih dahulu kami melakukan penyisiran yang ada di Katingan, sambil melakukan pengembangan kepada yang bersangkutan,” tegasnya kepada awak media, Selasa (9/10/2018) pukul 8.30 WIB.

Penyidik Polda Kalteng masih melengkapi barang bukti dan berkas-berkas yang ada, untuk selanjutnya dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi.

Ahmad Yantenglie Ditahan

Ahmad Yantenglie ditahan

Ahmad Yantenglie ditangkap dan ditahan

Dir Tahti AKBP Gatot Daryadi mengatakan, Yantenglie telah ditangkap dan ditahan sejak Senin (8/10/2018) sekitar pukul 20.00 WIB.

“Yang bersangkutan kami amankan selama 20 hari di Polda Kalteng, agar yang bersangkutan tidak melarikan diri. Yang bersangkutan dikurung dalam penjara tahanan biasa. Tidak ada unsur pembedaan dalam melakukan penahanan tipikor,” ungkapnya.

Penyelidikan kasus ini merembet ke Bupati Katingan pengganti Yantenglie, Sakariyas. Dalam waktu dekat, Sakariyas bakal diperiksa penyidik Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Kalteng. Pasalnya, kasus tersebut terjadi saat Sakariyas menjabat Wakil Bupati mendampingi Yantenglie. Ia dinilai salah satu orang yang paling mengetahui kasus tersebut.

Di saat Yantenglie dan Sakariyas memegang pucuk pimpinan Kabupaten Katingan, terjadi kasus dugaan penyimpangan dana APBD Katingan tahun 2014 sebesar Rp 35 Miliar.

Penyidik terus mendalami maupun melakukan pemeriksaan intensif terhadap kasus tersebut. Polisi juga terus memburu harta kekayaan tersangka untuk dilakukan penyitaan, guna mengganti kerugian keuangan negara.

Sejauh ini ada 11 saksi telah diperiksa dan diambil keterangan dalam kasus itu. Seluruhnya masih berstatus saksi dan belum ada penambahan tersangka baru.

“Dugaan kami, ini tidak dilakukan sendiri oleh tersangka. Saat ini, penyidik sudah memeriksa bendahara dan pejabat lainnya di lingkup Pemkab Katingan. Tidak menutup kemungkinan wakil bupati terdahulu (Sakariyas) akan diperiksa juga dalam dugaan kasus itu. Otomatis merekakan satu kotak,” kata Kapolda Kalteng Irjend Pol Anang Revandoko melalui Kabid Humas AKBP Hendra Rochmawan, Senin (22/10/2018).

Mantan Kapolres Palangka Raya ini menyampaikan, pemanggilan dan pemeriksaan kepada wakil bupati saat itu, mengenai sejauh mana pengertiannya tentang keterlibatan, aliran dana, dan penggunaan dana tersebut serta dari mana asalnya.

”Setidaknya akan ditanya sejauh mana pengetahuan tentang kasus itu. Saya kira seorang wakil bupati kompetensinya, dia pasti tahu dalam hal itu. Namun, sejauh mana keterlibatan atau hal lainnya, masih belum diketahui. Nanti akan diketahui dalam penyelidikan mendalam,” tegasnya.

Yantenglie Digerebek Saat Tidur Seranjang dengan Istri Polisi

Farida Yeni

Farida Yeni (facebook)

Kasus Yatenglie bermula ketika dirinya tertangkap basah tidur tanpa busana dengan Farida Yeni, oknum PNS yang bekerja sebagai perawat di RSUD Mas Amsyar Kasongan, Kabupaten Katingan.

Padahal Yatenglie sudah memiliki istri, pun begitu dengan Farida Yeni yang telah memiliki suami. Bahkan Yeni sudah dianugerahi dua anak. Namun, ia tega mengkhianati suaminya, Aipda SU.

Aipda SU mengatakan, malam sebelum penggerebekan yang dilakukannya, sang istri memintanya mengambil barang di Sampit, Kabupaten Kotim sekaligus membawa dua orang anaknya jalan-jalan.

Farida mengaku tidak bisa ikut dengan alasan lembur kerja di RSUD Mas Amsyar Kasongan, Kabupaten Katingan.

Aipda SU dan kedua anaknya pun berangkat ke Sampit. Namun di tengah perjalanan, Aipda SU memutuskan balik ke rumahnya bersama dua anaknya.

Saat tiba di rumah, Aipda SU tak bisa masuk ke dalam rumah karena kunci rumah dibawa oleh istrinya yang dinas malam.

Aipda SU pun mencari Farida ke RSUD Mas Amsyar Kasongan. Namun ia tak menemukan sang istri di rumah sakit.

Farida Yeni

Farida Yeni (facebook)

Aipda SU lantas mencari tahu keberadaan istrinya dengan bertanya kepada petugas rumah sakit. Dari keterangan petugas, Farida diketahui berada di sebuah rumah kontrakan di Jalan Nangka.

Aipda SU langsung meluncur ke lokasinya. Setibanya di tempat tersebut, Aipda SU melihat tas dan rokok milik istrinya, Farida Yeni.

Muncul kecurigaan istrinya tidur di kontrakan yang diduga sengaja disewa oleh Bupati Katingan sebagai tempat bertemu.

Pintu depan rumah kontrakan langsung didobrak dan setelah memeriksa ke kamar, Aipda SU mendapati Farida sedang tertidur dengan Yatenglie dalam keadaan tanpa busana.

Penggerebekan ini terjadi pada Kamis, 5 Januari 2017 sekitar pukul pukul 02.00 WIB. Karena mendapati istrinyarselingkuh, Aipda SU langsung menghubungi Polsek setempat. Anggota Polsek lantas mengamankan keduanya.

 

 

Sumber: pojoksatu

Terkini