HARIANRIAU.CO - Kepolisian Resort Blora mengungkap motif pembunuhan Deni Triatama (16) yang mayatnya terbungkus karung di hutan jati Blora, Jawa Tengah. Motif pembunuhan itu dilatarbelakangi sakit hati karena korban mengambil ponsel milik salah satu pelaku.
“Motif yaitu, korban dituduh mencuri handphone oleh rekan-rekan korban. Setelah ditanya, korban mengakui jika telah mencuri handphone salah satu tersangka. Akhirnya dilakukan penganiayaan hingga korban meninggal dunia,” ucap Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang saat gelar perkara di Mapolres Blora, Senin (15/7).
Saat gelar perkara, petugas juga menghadirkan 3 dari 7 pelaku pembunuhan dihadapan sejumlah media. Ketiganya adalah AJ, HG dan YD. Ketiganya dihadirkan dengan menggunakan penutup kepala.
Dikutip dari pojoksatu.co.id, lebih lanjut menurut Kapolres, sebelum dikeroyok, korban diajak mabuk minuman keras oleh para pelaku di sebuah taman di wilayah Randublatung.
“Sebelum dikeroyok korban ini dibuat mabuk dulu. Setelah itu dilakukan penganiayaan di taman Randublatung hingga meninggal dunia. setelah meninggal, mayatnya dibuang di hutan jati,”terang Kapolres.
Salah satu pelaku HG mengaku ikut memukul korban sebanyak 3 kali. Sebelum dikeroyok korban diajak mabuk bersama.
“Saya pukul tiga kali pak, dibagian Kepala dan punggung”, ucap HG. Kini petugas masih memburu empat rekan pelaku yang terlibat penganiayaan termasuk otak dari penganiayaan itu.
Sebelumnya, Deni Triatama (16) ditemukan tewas di dalam karung. Jasadnya ditemukan oleh seorang warga saat menggembala ternaknya di hutan jati tepatnya di petak 113 KRPH Jati Kusumo Dukuh Loji ijo Desa Kalisari Kecamatan Randublatung, pada kamis (11/7). Lokasi penemuan mayat berada sekitar 100 meter dari jalan raya Blora-Randublatung.