Surgawi Pertiwi Raih Nilai Tertinggi Wisuda UIR Periuode III 2019

Senin, 30 September 2019 | 01:42:59 WIB
Rektor UIR Prov Dr H Syafrinaldi SH MCL menyerahkan reward kepada Surgawi Pertiwi sebagai pemuncak Universitas, pada wisuda UIR periode III tahun 2019

HARIANRIAU.CO - Raih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93, Surgawi Pertiwi, mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini tampil sebagai peraih nilai tertinggi pada Wisuda Pascasarjana, Sarjana dan Diploma Universitas Islam Riau (UIR) periode III 2019, yang dilaksanakan dalam sidang Terbuka Senat UIR, Sabtu (28/9/2019).

Peraih nilai tertinggi kedua diraih Erlina Komalasari, Prodi D3 Administrasi Perkamtoran Fisipol, IPK 3,91, selanjutnya Roni Tri Saputra, Prodi Ilmu Pemerintahan Pascasarjana, IPK 3,90, Wan Shobran Ali, Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, IPK 3,85, Inggit Piandari, Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian, IPK 3,85, Egy Primatama Fakultas Hukum, IPK 3,78.

Selanjutnya Wan Nurhikmah, Fakultas Psikologi, IPK 3,76, Eka Surya Pratiwi, Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, IPK 3,76, AG Maulana Prodi Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam, IPK 3,70 dan Derlina Br Tobing, Fakultas Ilmu Komunikasi, IPK 3,63.

Atas prestasi yang diraih tersebut, sama dengan pada pelaksanaan wisuda-wisuda sebelumnya, mereka diberi reward oleh UIR berupa uang tunai, Rp. 2 juta untuk pemuncak Universitas dan masing-masing Rp 1. juta untuk pemuncak Fakultas.

"Pada hari ini Sabtu, 28 September 2019 atau 28 Muharram 1441 H kami serahkan kembali putera dan puteri Bapak dan Ibu semua setelah mereka semua menjadi Ahli Madya, sarjana dan Magister.  Semoga kita semua senantiasa menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur atas segala nikmat yang kita terima dari Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL.

Kepada wisudawan Rektor berpesan untuk menghormati dan menyayangi kedua orangtua  yang sudah bersusah payah mengandung, melahirkan, membesarkan, mendidik dan membiayai  untuk studi di UIR, sehingga telah mengantarkan mereka semua menjadi ahli madya, sarjana dan magister dan insya Allah kelak anda semua menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan dengan penuh keberhasilan di dunia dan akhirat.

"Jangan sekali-kali menyakiti hati mereka dengan sikap dan lisan kita. Kita semua bisa berhasil adalah karena mereka, orang tua kita. Mari kita berikan penghargaan dan applause kepada mereka semua serta mendoakan semoga mereka senantiasa sehat dan bahagia. Mudah-mudahan anak-anak kita yang diwisuda hari ini akan sukses dalam mendapatkan pekerjaan dan mencapai cita-citanya di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara," pungkasnya.

Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X Prof. Dr. Herri, MBA berpesan kepada wisudawan pertama, teruslah belajar karena belajar tidak hanya secara formal dan jangan pula merasa puas dengan ilmu yang  telah di dimiliki,  dan jangan berhenti menuntut ilmu. Ilmu akan selalu bergerak maju dan berkembang sejalan dengan persoalan yang timbul,  wisuda bukanlah sebagai akhir dari menuntut ilmu  tapi adalah awal dalam pengembangan ilmu yang saudara miliki.

Kedua,  pakailah ilmu padi semakin berisi semakin merunduk,  tidak sombong dalam menerima setiap nikmat yang diterima dari Allah swt tetapi selalu bersyukur dan   bersedia  memberikan bantuan bagi siapapun membutuhkan. Ketiga, Keberhasilan dalam karir  ditentukan oleh tiga hal utama  yaitu pengetahuan, keterampilan dan prilaku/akhlak.    

"Salah satu  nilai dan sifat baik yang saat sekarang yang perlu mendapat perhatian adalah sifat jujur dan amanah dalam menjalankan tugas yang diembankan pada kita.  Harapannya tentu dengan diwisuda dan dilepasnya para alumni kemasyarakat maka akan bertambah lah orang orang jujur dan amanah ditengah masyarakat.  Sehingga Indonesia akan lebih cepat maju dan mengejar ketertinggalan dari bangsa lain," ujarnya.

Keempat, teruslah berbakti pada orang tua, diharapkan semakin tinggi ilmu dan pengetahuan maka bakti saudara terhadap orang tua juga semakin tinggi, ingatlah ridha Allah tergantung pada ridha orang tua.

"Terakhir, walau negara kita bertumbuh dengan angka yang cukup tinggi, namun pertumbuhan ini belum dapat menyerap seluruh tamatan PT. Salah satu alternatif   menghadapi kondisi ini adalah  menjadi pencipta lapangan kerja bukan hanya sebagai pencari kerja," pungkasnya. 

sumber: mediacenter.riau.go.id

Terkini