WADUH!!! Cabai Merah di Bengkalis Rp100 Ribu Per Kilogram

Kamis, 08 September 2016 | 22:08:07 WIB
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, BENGKALIS - Bukannya menurun, harga cabai merah di pasar Bengkalis makin menggila. Jika pada Rabu (7/9/2016) kemarin harga perkilo cabai masih Rp80 ribu, pagi Kamis (8/9/2016) harga cabai merah kembali naik menjadi 100 ribu. Kenaikan harga cabai merah kali ini bisa jadi yang paling tinggi sepanjang sejarah "dunia percabaian" di Bengkalis.

Ibu-ibu rumah tangga adalah orang pertama yang dipaksa mengurut dada. Bagaimana tidak, belum sampai satu bulan harga cabai merah padang masih di kisaran Rp35 ribu sampai Rp38 ribu, tapi kini melonjak dua kali lipat.

"Betul-betul kaget saat membeli cabai merah pagi tadi, bagaimana tidak tak pernah-pernah harga cabai merah sampai  Rp100 ribu. Paling tinggi kenaikan harga cabai hanya Rp75 ribu hingga Rp80 ribu saja," ujar Hasanah warga Senggoro, Kamis (8/9/2016).

Hasanah tidak tahu persis apakah tingginya harga cabai merah ini juga dialami di beberapa daerah di Riau. Hanya katanya, ada info kalau di Kerinci Pelalawan harga cabai merah masih di seputaran Rp60 ribu perkilo. "Tapi saya juga tak pasti apakah informsi itu benar atau tidak, Cuma kata orang pasar (pedagang sayur) di Bukit Tinggi saja kemarin mereka beli Rp65 ribu perkilonya," sebut Hasanah lagi.

 

 

Sumber : Halloriau

Hasanah berharap ada solusi dari pemerintah untuk sedikit mengatasi persoalan tingginya harga cabai merah. Apakah memang disebabkan hasil panen par petani yang gagal atau jeblok atau memang ada indikasi permainan tengkulak. "Beberapa hari lalgi Hari Raya Qurban, kebutuhan cabai merah dipastikan meningkat, kasihan masyarakat kalau harga masih setinggi ini," sebutnya.

Sementara itu salah seorang penjual sayur mayur di pasar Terubuk Bengkalis, Ujang (43), saat dimintai penjelasannya, Rabu (7/9/2016) lalu, terkait tingginya harga cabai merah mengatakan, dirinya juga mengaku tidak tahu apa persoalannya, hanya kabar yang diterima saat ini hasil produksi cabai para petani di Bukit Tinggi dan beberapa daerah lain sedang menurun.

"Kabarnya seperti itu bang, hasil produksi petani yang anjlok, makanya harganya naik. Kami aja beli di sana (Bukit Tinggi, red) Rp65 ribu perkilonya, makanya di sini kita jual Rp70 ribu dan ada yang Rp80 ribu," papar Ujang.

Masih menurut Ujang, saat pagi tadi dirinya dan beberapa penjual cabai merah masih menjual Rp68 ribu hingga Rp75 ribu, namun menjelang siang harganya naik sehingga ada yang menjual Rp80 ribu, karena stok cabai hampir habis. " Biasanya saya dapat kiriman beberapa kotak, tapi kemarin hanya dua kotak saja, itupun sudah habis," ujarnya lagi.

Kondisi pasar Terubuk juga tidak seperti biasanya, tidak terlihat unggukan cabai merah di lapak-lapak para pedagang, yang tinggal hanya satu dua lapak saja.

"Kalau sudah hasil produksi yang menurun susah mau distabilkan harganya, ya kita tunggu saja hasil panen berikutnya," ujar pedagang lainnya.

Terkini