HARIANRIAU.CO - Dikalangan suku Melayu terkenal dengan berbagai adat istiadat yang merupakan warisan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan turun temurun agar tidak hilang sesuai dengan perkembangan zaman. Sinergiritas bersama Pemerintah dan lembaga adat dalam melestarikan budaya adat istiadat sangat diharapkan masyarakat melayu, supaya warisan adat tetap terpelihara untuk generasi anak cucu kedepan bak pepatah "Biar mati anak jangan mati adat" dengan maksud adat bertuan dinegeri sendiri.
Mengikapi hal itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis beserta pemuka adat serta tokoh masyarakat melayu pulau pesisir dengan suku etnis melayu terbanyak mengelar tradisi adat yang dikemas dalam bentuk Sholawat beghanyut dan do'a memakai perahu nelayan keliling pulau.
Salah satu tradisi adat budaya melayu yang nyaris terlupakan ini digelar selama dua hari diikuti sebanyak 150 orang dan dipimpin oleh Abah Guru Ahmad Fadhli Inayatullah.Dimana itik pelepasannya bertempat Pelabuhan Bandar Sri Laksemana,Sabtu (9/10/20) malam.
Pj.Bupati Bengkalis H.Syahrial Abdi saat pelepasan tradisi adat ini sangat mendukung dan dilestarikan karena kegiatan budaya ini memiliki nilai-nilai religius dalam upaya menjaga kampung atau negeri kita agar dijauhkan dari segala macam marabahaya, malapetaka, wabah serta musibah yang dapat menghancurkan rasa kasih sayang maupun rasa persatuan dan kesatuan umat.
Ditempat terpisah,Ketua pendiri Forum Budaya Adat Budaya Melayu Bengkalis, Iwan berharap tradisi adat dapat dipertahankan karena kegiatan ini mampu membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat pulau pesisir untuk tidak melupakan bagian dari tradisi adat warisan leluhur, apalagi pulau Bengkalis ini banyak warisan dan situs cagar budaya belum terpelihara, maupun terungkap dengan baik.
"Ini bagian tradisi leluhur yang perlu dipertahankan karena mengandung relegiusnya. Semoga kegiatan ini mudahan akan menjadi kalender tahunan berbarengan tahun Islam dan hari jadi Bengkalis, "harapnya.
Katanya lagi, Pemkab Bengkalis selain kegiatan seperti ini dilestarikan, situs budaya lain seperti pemugaran makam-makam bangsawan melayu tanpa nama yang tak tersentuh di pesisir pantai sebagian desa di pulau Bengkalis dipugarkan. Ini kearifan lokal yang harus dipertahankan,karena kedepannya akan mempunyai daya tarik para wisman. Apalagi pulau Bengkalis sangat berdekatan sekali dengan negara tetangga, tentunya akan memberikan dampak positif dalam menarik wisman.
"Ini kearifan lokal yang harus dipertahankan dan dilestarikan.karena mengandung nilai wisata relegiusnya.Banyak masyarakat melayu sekarang tidak tau atas pemilik makam tak bertuan tersebut.Jika hal ini dibiarkan akan menjadi dongeng kartun untuk anak cucu kita kedepan," tutupnya.
Yusman