Rohil Bangun Tower LPP TVRI Peralihan Siaran Analog Switch Off

Sabtu, 11 Juni 2022 | 06:38:33 WIB

HARIANRIAU.CO - Bupati Rohil Afrizal Sintong peletakan batu pertama pembangunan Tower dan bangunan LPP siaran TVRI dilenggadai Hilir, jumat (10/6/22) dikecamatan Rimba melintang.

Pada kesempatan itu Marvel Parsaoran Situmorang menyampaikan apresiasi dan terima kasih peletakan batu pertama pembangunan tower oleh Bupati Rohil.

Marvel mengatakan Pembangunan tower ini, merupakan kelanjutan dari penyerahan hibah tanah pemda Rohil diJalan Lintas Bagansiapiapi Lenggadai hilir dimanfaatkan pembangunan tower stasiun TVRI.

Momentum ini, Katanya menunjukkan keseriusan  LPP TVRI dan Kementerian Kominfo serta pemerintah daerah guna mewujudkan salah satu misi.

"Kita terus dikejar untuk memprioritas pemerataan penyebaran informasi agar siaran terjangkau seluruh masyarakat,"katanya.

 

lebih lanjut Marvel juga menuturkan, LPP TVRI sebagai lembaga penyiaran publik dengan secara aktif ambil bagian pembangunan stasiun penyiaran di Indonesia.

Pembangunan Siaran juga dilandasi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2005 tentang lembaga penyiaran publik dan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2022 dengan tujuan melestarikan dan memajukan nilai-nilai budaya dan persatuan Indonesia.

Saat ini LPP TVRI telah memiliki 30 stasiun yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia total stasiun pemancar berjumlah 361 digital keseluruhan dengan jangkau sekitar 72 persen wilayah di kabupaten dan kota di Indonesia," jelasnya.

Dengan hadir pemancar TVRI, di Rohil Marvel berharap dapat membantu meningkat kualitas hidup masyarakat lewat informasi publik yang akan disajikan secara langsung melalui kanal nasional.

"Saya mewakili LPP TVRI dan rekan-rekan TVRI stasiun Riau menyampaikan terimakasih tidak terhingga Kepada Bupati Rohil dan Kementerian komunikasi dan Informatika atas bantuan lahan transmisi, termasuk pembangunan gedung peralatan pendukung sepenuh dibiayai Kominfo," katanya.

 

Kepala TVRI Stasiun Riau Darma Setiawan mengatakan perubahan siaran televisi diawali dengan analog kemudian berubah ke siaran digital. Sementara Industri penyiaran sudah lama berkutat ke teknologi analog bahkan saat ini perkembangan teknologi sudah makin canggih.

"Kita tersendiri di kawasan ASEAN, menjadi suatu negara bisa yang dibilang masih tertinggal sedangkan negara tetangga dari Riau paling dekat itu Singapura dan Malaysia ,mereka sudah berubah ke teknologi digital dari tahun 2019.

"Pembangunan menara Stasiun transmisi ini bisa mendapat berbagai siaran TV tanpa mengunakan parabola," katanya.

Sementara Bupati Rohil Afrizal Sintong mengatakan  dirohil selama ini sangat sulit mendapatkan siaran TV nasional, apalagi siaran TVRI, jika tidak menggunakan parabola.

"Dengan pembangunan tower ini akan jadi kebangga kami sehingga menginyam siaran nasional ,berbagai potensi- potensi daerah siap dikembangkan melalui siaran  pemberitaan dan diinformasi ke seluruh Indonesia secara nasional," paparnya.

 

Sebutnya bahwa siaran lsalah satu solusi kebutuhan masyarakat memanfaatkan teknologi informasi dari televisi analog menuju digital mulai direncana pengalihan siaran TV analog atau analog switch off.

Peralihan siaran secara bertahap tahap pertama 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022 dan tahap ketiga 2 November 2022 Sedangka wilayah Rohil periode pengaliran siaran TV analog tahap ketiga November 2022,

Bupati Afrizal berharap Pembangunan transmisi  berjalan dengan lancar selesai tepat waktu agar peralihan siaran TV dapat dinikmati masyarakat karena ditunggu oleh masyarakat memberdayakan berbagai kepentingan.

"Pentingnya siaran publikasi pengembangan potensi- potensi sumber daya alam dimiliki di wilayah Rohil bisa tersebar keseluruh pelosok daerah, secara nasional," pungkasnya.

Peletakan Batu Pertama disaksikan Sekda Rohil Ferry H Parya, Direktur pengembangan pita Lebar Kementerian Kominfo Marvel Parsaoran Situmorang, Kepala TVRI Stasiun Riau Darma Setiawan, Danramil 05 RM Kapten Inf Alfarizi, Camat Rimba Melintang Sukirman.

Syofyan Rambah

Tags

Terkini