WOW! ini 7 Fakta Menarik Tentang Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan

Selasa, 12 Juli 2022 | 17:07:14 WIB
Mantan Bupati Inhil, Indra Muchlis Adnan (Internet)

HARIANRIAU.CO -  Indra Muchlis Adnan dapat menghirup udara segar setelah menang Prapradilan di Pengadilan Negeri (PN) Tembilahan.

Status tersangaka yang disematkan oleh Kejaksaan Negreri (Kejari) Inhil pada 16 Juli 2022 lalu terkait dugaan korupsi pernyertaan modal pada BUMD PT Citra Gemilang Mandiri (GCM) tahun 2004-2006 gugur sesuai dengan putusan yang dibacakan hakim tunggal Janner Christiadi Sinaga.

Dan pada Senin 11 Juli 2022 Indra Muchlis Adnan bebas dan dapat menghirup udara segar kembali setelah 11 hari berada di Lapas Kelas IIA Tembilahan.

Indra Muchlis Adnan ternyata bukan sosok sembarangan. Pria yang akrab disapa BIMA ini dikenal sebagai politisi dan sejumlah profesi lain.

Berikut 6 fakta menarik tentang Indra Muchlis Adnan dikutip mediakepri dari laman sabangmeraukenews.com:

1. Bekas Anggota DPRD Riau

Sebelum menjabat sebagai Bupati Inhil, Indra Mukhlis Adnan merupakan anggota DPRD Provinsi Riau periode 1999-2013. Ia merupakan kader beringin kuning yang terbilang piawai dan gesit.

 

Di usianya yang relatif muda saat itu, Indra Mukhlis banyak berkiprah dalam konsolidasi dan pengembangan partai. Termasuk aktivitas lainnya di sektor bisnis.

Ia juga pernah menjadi Ketua Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia (Gapensi) Provinsi Riau.

2. Bupati Indragiri Hilir 2 Periode

Indra Mukhlis Adnan merupakan suksesor Rusli Zainal, mantan Bupati Indragiri Hilir yang kemudian terpilih sebagai Gubernur Riau. Keluarga besar Indra disebut-sebut punya hubungan historis dengan Rusli Zainal.

Indra menjabat sebagai Bupati Inhil selama 10 tahun, yakni dua periode. Yakni periode pertama di tahun 2003-2008 dan kemudian terpilih di periode kedua 2008-2013.

 

3. Ketua Partai Golkar Riau

Indra Mukhlis juga merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar di Riau. Ia sempat dua kali menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau pada 2018 silam. Namun, pada tahun 2012, Indra 'digulingkan' dari jabatan Ketua Golkar Riau lewat pelaksanaan musdalub. Kala itu yang terpilih adalah Annas Maamun, belakangan menjadi Gubernur Riau periode 2013-2018.

Saat gejolak internal Partai Golkar di pusat terjadi, Partai Golkar di Riau juga terpecah. Indra justru mendapatkan kepercayaan kembali sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau versi Ketua Umum DPP Agung Laksono.

Belakangan, dualisme kepengurusan Partai Golkar di pusat selesai lewat rekonsiliasi. Sejak saat itu, tak terdengar lagi jejak kiprah Indra Mukhlis di Partai Golkar.

4. Loncat ke Partai NasDem

Lama tak terdengar beraktivitas dalam dunia politik, mendadak Indra Mukhlis Adnan berganti perahu. Pada pemilu 2019 lalu, Indra masuk menjadi anggota Partai Nasional Demokrat (NasDem).

 

Ia bahkan sempat mendaftar sebagai caleg DPR RI daerah pemilihan Riau II pada pemilu 2019 lalu. Namun, suara yang ia peroleh tidak cukup.

Sebelumnya, pada 2018 lalu, Indra sempat ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau lewat Partai NasDem. Namun, tiket dari partai besukan Surya Paloh tak bisa ia dapatkan. NasDem justru mengusung duet Syamsuar-Edy Natar.

5. Mendaftar Calon Pimpinan KPK

Secara mengejutkan, pada tahun 2015 lalu, Indra Mukhlis Adnan ikut mendaftar sebagai bakal calon pimpinan KPK periode 2015-2020. Pada tahap pendaftaran awal, ia dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Namun, pada tahap lanjutan, Indra yang kala itu masih berposisi sebagai Ketua Partai Golkar Riau versi Munas Ancol, dinyatakan tidak lolos.

6. Bertitel Doktor (S3)

Meski banyak menghabiskan banyak waktunya dalam dunia pemerintahan dan politik, tampaknya Indra Mukhlis adalah sosok pembelajar. Indra yang kini berusia 56 tahun ini adalah peraih gelar doktor (S3).

 

Tercatat ia merupakan alumnus sejumlah kampus di dalam dan luar negeri. Antara lain Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sekolah Tinggi Manajemen IMMI, Universitas Utara Malaysia dan Universitas Jambi.

Pria kelahiran Teluk Pinang, Gaung Anak Serka, Inhil ini pun dikenal memiliki sejumlah institusi pendidikan. Sejauh ini dia masih tercatat sebagai pembina di yayasan pendidikan yang menaungi Universitas Islam Indragiri (UNISI) di Tembilahan.

Ia juga adalah Ketua Pembina Yayasan STIKES Husada Gemilang di Inhil serta pengasuh di dua pondok pesantren di Inhil. (Ragil/sabangmeraukenews)

sumber
 

Tags

Terkini