HARIANRIAU.CO - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kunjungan tersebut, untuk melihat proses revitalisasi TMII yang akan dijadikan lokasi acara G 20 termasuk revitalisasi anjungan provinsi yang ada di Indonesia.
Kepala Badan Penghubung provinsi Riau Ridho Adriansyah mengatakan, pasca kunjungan dua menteri ke TMII tersebut, Gubenur Riau Syamsuar dan Sekertaris daerah (Sekda) provinsi Riau SF Hariyanto sudah memerintahkan pihaknya untuk melakukan pendataan.
"Setelah adanya kunjungan dua menteri tersebut, kami akan segera rapatkan untuk melakukan pembahasan tindak lanjutnya. Hal ini juga sesuai perintah pak gubenur dan pak sekda," katanya.
Dalam rapat tersebut, demikian Ridho, pihaknya akan melakukan penghitungan apa saja bagian yang akan di revitalisasi pada anjungan Riau di TMII. Termasuk melakukan penghitungan biaya yang diperlukan.
"Untuk anggarannya kami belum tahu, apakah menggunaan dana dari APBD, APBN atau melalui program CSR perusahaan. Yang jelas kami akan lakukan penghitungan terlebih dahulu," ujarnya.
Dijelaskan Ridho, untuk anjungan Riau di TMII terdiri dari empat bangunan besar. Dimana dari bangunan yang ada, beberapa bagian diantaranya sudah mengalami kerusakan seperti pada bagian atap dan pagar.
"Kalau dilihat secara umum bangunannya masih layak, namun ada beberapa kerusakan seperti pada bagian atap dan pagar," sebutnya.
Untuk diketahui, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pratikno mengatakan sengaja mengajak Tito untuk meninjau progres revitalisasi tempat rekreasi di TMII.
Pasalnya menurut Pratikno, selaku Mendagri, Tito bisa mengajak para Gubernur untuk memperbaiki anjungan-anjungan provinsi mereka.
“Kami ke sini untuk meninjau perkembangan terakhir dari renovasi TMII,” kata Pratikno, Minggu (17/7/2022).
“Kami berharap para gubernur mau berpartisipasi dalam renovasi ini,” lanjutnya.
Menurut Pratikno, TMII akan direvitalisasi dengan konsep inklusif dan pelayanan yang mudah. Saat ini, ujarnya, revitalisasi sudah berjalan 80 persen. (MCR)