HARIANRIAU.CO - Jamaah Haji asal Riau secara bertahap telah dipulangkan dari Arab Saudi. Kloter pertama atau kloter 4 BTH 55 jamaah asal Kabupaten Kampar telah tiba di Pekanbaru, Jumat (29/7) lalu. Selanjutnya, 459 jamaah kloter 5 BTH dari Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru tiba pada Minggu (31/7) malam.
Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy, menjelaskan, dua kloter itu akan mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan, terutama tes Covid-19 rapid antigen.
Dikatakan dia, bahwa untuk jamaah yang sampai pada Minggu (31/7/2022) malam, keesokan paginya akan dipulangkan ke daerah masing-masing.
“Alhamdulillah, kloter 4 jamaah haji asal Riau sampai dengan selamat dan sudah kita sambut bersama pihak Kanwil Kementerian Agama Riau.
Masrul menjelaskan, sesuai aturan yang berlaku jamaah yang sampai di Pekanbaru langsung dilakukan pemeriksaan Covid-19. "Hasilnya ada beberapa jamaah yang terkonfirmasi possitif,” ujar Masrul, Minggu (31/7/2022) sore.
Masrul berujar, bahwa bagi jamaah yang terkonfirmasi positif, tetap dilakukan aturan sesuai dengan anjuran Kementrian Kesehatan.
Kendati demikian, jemaah haji tetap dipulangkan ke daerah masing dengan perlakuan khusus tim kesehatan dari daerah. Setelah tiba di daerah, jamaah yang terkonfirmasi harus melakukan isolasi mandiri.
“Ada ditemukan jamaah yang reaktif positif [Covid-19], tapi perlakuannya dikembalikan kepada kabupaten/kota masing-masing. Mungkin kondisi tubuh tidak stabil, perawatan aturannya memang diisolasi mandiri. Nanti bisa dikontrol ketika isolasi mandiri,” jelasnya.
Dari laporan yang diterima, kata Masrul, bahwa hasil pemeriksaan swab antigen dari jamaah kloter 4 BTH, terdapat 6 orang positif swab antigen.
Sedangkan untuk kloter 5 BTH pihaknya masih menunggu laporan petugas kesehatan yang saat ini masih melakukan pemeriksaan swab antigen.
“Setelah ditemukannya jamaah reaktif positif Covid-19, sebagai langkah antisipasi kemungkinan terjadi peningkatan suspect Covid-19. Pada kloter berikutnya akan disiapkan 15 kamar khusus. Lokasinya di asrama haji dan terpisah dari jamaah lainnya. Ini untuk memudahkan pengecekan dan observasi jemaah positif,” tandasnya.