HARIANRIAU.CO - Proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan desa Muara Jalai dan Limau Manis sepertinya mendapat angin segar. Pasalnya, proses ganti rugi mulai dilaksanakan dengan langkah-langkah yang sesuai menurut prosedur kerja semestinya oleh berbagai pihak.
Proyek yang sempat terbangkalai pada tahun 2019 ini sempat terhenti akibat tidak sesuainya besaran ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak pembangunan jembatan tersebut oleh pihak pemerintah dan kontraktor dan hilangnya proposal pembangunan jembatan ini di pemerintah provinsi Riau.
Nuraini, salah seorang warga Desa Muara Jalai menyebutkan bahwa dirinya sangat setuju dengan pembangunan jembatan ini, karena ini merupakan akses terdekat untuk sampai ke Desa Limau Manis.
"Saya dan masyarakat Desa Muara Jalai sangat setuju dengan rencana pembangunan jembatan ini, karena sangat membantu kami untuk ke Desa Limau Manis untuk beraktifitas sehari-hari," ungkap Nuraini.
"Untuk proses ganti rugi, kami sudah didatangi oleh beberapa orang yang berasal dari pemerintah Kabupaten Kampar, dan sudah sesuai dengan apa yang kami butuhkan ke depan sebagai warga yang terdampak pembangunan jembatan ini, seperti biaya yang kami butuhkan untuk membeli tanah dan membangun rumah kembali," tambah Nuraini.
Kepala Desa Muara Jalai, Fajrul Hapzi juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Riau, anggota DPRD Provinsi Riau, Yuyun Hidayat, Ardiansyah, Sahidin, dan Eva Yuliani yang berasal dari Dapil Kabupaten Kampar.
"Pembangunan jembatan ini sangat membantu masyarakat kami di Desa Muara Jalai untuk melaksanakan kegiatan sehari-harinya, pembangunan jembatan ini juga dapat terlaksana berkat dukungan PJ Bupati Kampar, Bapak Kamsol, Gubernur Riau, serta anggota DPRD Provinsi Riau, seperti Kanda Yuyun Hidayat, Kanda Ardiansyah, Buk Eva Yuliani, dan Pak Sahidin yang telah memperjuangkan aspirasi masyarakat kami sehingga pembangunan yang didambakan ini Insya Allah akan terealisasi pada tahun 2023 ini," ujar Kades Muara Jalai.