KAMPAR - Bhabinsa Koramil 06/SH melaporkan bahwa pada hari Ahad (29/1/2017) pukul 19.00 WIB, bertempat di rumah Didik Santoso (Ketua RW) Rt 03 Rw 02 Dusun II Desa Baru Kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar, Riau, Bhabinsa Siak Hulu dan Intel Kodim 0313 KPR telah megamankan seorang warga yang menggunakan kaos diduga berlogo salah satu partai terlarang di negara Indonesia yaitu berlambang palu arit.
Adapun pengakuan dari wanita tersebut yang diketahui bernama Mahisa, bahwa kaos tersebut didapat dari pembagian di gudang, dimana suaminya bekerja di daerah Palas Pekanbaru sebagai kuli bangunan dan pelaku tidak mengerti atau tidak mengetahui kalau baju tersebut berlambang palu arit dan tidak diperbolehkan dipakai di negara Indonesia.
Wanita ini bernama Mahisa Rani Br Harahap (21) warga Jalan Pandau Permai Jaya RT 03 RW 02. Keterangan dari suami Mahisa bernama Nauli Hakim Hasibuan (24), bahwa pakaian tersebut sudah dibeli setahun yang lalu dan suami Mahisa tidak mengerti pakaian tersebut dilarang di Negara Indonesia.
Pakian yang berlambang palu arit tersebut dibeli di Pasar Binanga, Daerah Sibuhuan Gunung Tua Padang Lawas, Sumatera Utara dan pakian tersebut dibeli seharga Rp40.000.
Masalah pengakuan istrinya bahwa kaos tersebut dapat dari gudang di daerah Palas itu tidak benar dan keliru.
Bhabinsa dan tim kemudian terus mengejar kebenaran asal usul kaos terlarang ini. Pengakuan suami setelah diminta keterangan bahwasanya ada kebohongan yang didapat dari suami.
Dimana si istri menjelaskan kaos itu didapat dari gudang ternyata dibeli oleh suami di Medan, untuk menutupi malunya terhadap istrinya yang menyampaikan bahwa suami penjaga gudang ternyata hanya sebagai kuli bangunan. Setelah kejadian ini baru terbongkar apa pekerjaan suaminya tersebut.
Untuk proses lebih lanjut untuk pelaku dan saksi beserta barang bukti dibawa ke Polsek Siak Hulu. Gambar di baju wanita itu adalah gambaran dari bangunan yang ada di Moskow ibukota Rusia (komunis).
Sumber: datariau