HARIANRIAU.CO - Cara berpakaian M Sufi,29, memang sedikit nyeleneh. Sebab pria asal Jalan Sidotopo Kulon ini selalu mengenakan celana kedodoran. Belakangan, celana kedodoran tersebut tak hanya keperluan gaya saja, melainkan digunakan sufi sebagai modus menyembunyikan sabu-sabu (SS) oleh Sufi.
Modus Sufi terbongkar setelah ia ditangkap oleh anggota Polsek Simokerto, Minggu (24/12). Dia ditangkap di Jalan Mrutu, Surabaya. Penangkapan Sufi berawal saat polisi mendapatkan informasi adanya transaksi SS di kawasan Jalan Sidonipah. Kemudian polisi melakukan penyelidikan dan pengintaian di sekitar lokasi.
"Saat itu, kami mendapati tersangka terlihat sedang mengambil bungkusan yang kami duga kuat adalah SS," ungkap Kapolsek Simokerto Kompol Masdawati Saragih, Selasa (26/12).
Setelah itu, polisi membuntuti Sufi yang saat itu mengendarai sepeda motor. Saat di Jalan Mrutu, Sufi dihentikan polisi berpakaian preman. Setelah dihentikan, Sufi pun digeledah. Mulai dari baju dan kantong celana. Namun, polisi tak menemukan SS tersebut.
Pada saat proses penggeledahan, SS yang dibeli Sufi terjatuh. Belakangan diketahui jika SS tersebut disembunyikan di lipatan celana Sufi yang kedodoran. Setelah lipatan lepas, celana Sufi sempat mlorot lantaran ia memang sengaja tak mengenakan gesper.
"Tersangka biasa mengenakan celana kedodoran. Karena tak mengenakan gesper, agar tak melorot biasanya ia melipat bagian pinggang celana tersebut. Nah lipatan tersebuatlah yang digunakan tersangka untuk menyembunyikan SS," terangnya.
Sufi mengaku modus tersebut sudah ia gunakan beberapa kali. Hal itu ia lakukan untuk mengelabuhi polisi saat digeledah. Terbukti jika ia sempat membuat bingung polisi lantaran tak menemukan SS saat digeledah.
"Kalau di saku, saya takut jatuh. Kalau saya sembunyikan di lipatan celana, aman," ungkap Sufi. Dia menjelaskan mengkonsumsi SS untuk menjaga stamina tubuhnya agar tak mudah capek saat bekerja, khususnya pada saat lembur.
.jpeg)
