Setelah Tiga Tahun, Yordania Buka Gerbang Perbatasan dengan Suriah

Setelah Tiga Tahun, Yordania Buka Gerbang Perbatasan dengan Suriah
Polisi membuka perbatasan Yordania-Israel. (Foto:REUTERS/Muhammad Hamed)

HARIANRIAU.CO - Kondisi yang berangsur aman memungkinkan Yordania membuka kembali gerbang perbatasan menuju Suriah. Ini adalah kali pertama setelah tiga tahun Yordania membuka gerbang perbatasan untuk perlintasan warga.

Diberitakan Reuters, gerbang perbatasan yang disebut Jaber oleh Yordania dan Nassib oleh Suriah itu dibuka pada Senin (15/10) pukul 08.00. Perbatasan ini adalah jalur kunci perdagangan kedua negara sebelum ditutup setelah wilayah di sisi Suriah dikuasai pemberontak pada April 2015.

Polisi, perbatasan Yordania-IsraelPolisi membuka perbatasan Yordania-Israel. (Foto:REUTERS/Muhammad Hamed)

Puluhan polisi dan petugas imigrasi sudah kembali bertugas di gerbang perbatasan tersebut. Sementara itu, beberapa mobil dengan pelat nomor Yordania terlihat antre untuk melintas. Para pengendara mengaku gembira dengan langkah itu.

"Hari ini adalah sebuah perayaan bagi kami dan saya ingin menjadi yang pertama melintasi perbatasan," kata seorang pengusaha Suriah yang tinggal di Yordania.

Polisi, perbatasan Yordania-IsraelPolisi berjaga di perbatasan Yordania-Israel. (Foto:REUTERS/Muhammad Hamed)

Dibukanya kembali gerbang perbatasan dilakukan setelah wilayah itu direbut pasukan Suriah dari tangan pemberontak. Dengan bantuan pasukan Rusia, rezim Suriah berhasil menguasai kembali banyak wilayah yang dikuasai ISIS atau pemberontak.

Menurut juru bicara pemerintah Yordania Jumana Ghneimat, gerbang perbatasan dibuka setelah "tim teknis Suriah dan Yordania menyetujui langkah terakhir yang dibutuhkan".

Polisi, perbatasan Yordania-IsraelPolisi berjaga di perbatasan Yordania-Israel. (Foto:REUTERS/Muhammad Hamed)

Di antara kesepakatannya adalah akan ditempatkannya mesin sinar-X di perbatasan. Selain itu, para pelintas dari Yordania ke Suriah juga membutuhkan izin keamanan perjalanan maupun visa.

Pengemudi taksi Yordania Imad Sariheen mengaku sangat gembira karena akhirnya dia bisa bekerja di Suriah lagi.

"Kondisi kami memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Pekerjaan kami terhenti karena penutupan perbatasan antara Yordania dan Suriah," kata Sariheen.

Halaman :

Berita Lainnya

Index