Bukan Ukuran Penis, Kesalahan Pria soal Kepuasan Bercinta

Bukan Ukuran Penis, Kesalahan Pria soal Kepuasan Bercinta

HARIANRIAU.CO - Ukuran penis sering dikaitkan dengan kepuasan pasangan saat bercinta. Hal ini sampai mengganggu mental kaum Adam. Padahal, banyak studi yang membuktikan bahwa ukuran tak menentukan.

Salah satu gangguan mental karena urusan ini adalah penis dysmorphic disorder, yakni penyakit mental yang tak bisa berhenti memikirkan kelemahan tubuh mereka. Soal ukuran ini menguras pikirannya sepanjang waktu.

Menurut dokter khusus kesehatan pria asal India, Dr Vijayasarathy Ramanathan, penis tak jadi ukuran kepuasan pasangan. Letak kesalahan manusia pada umumnya adalah mereka lebih mudah mengakses film porno dari pada pendidikan seks dan kesehatan.

Tampilan Mr P yang besar tapi palsu dalam tontonan saru sering menjadi tolok ukur. "Besar-kecil penis tak masalah. Yang jadi masalah adalah ketika menjadikan film porno sebagai ukuran," katanya dilansir tempo.co.

Ukuran penis, kata Ramanathan, tak mencerminkan kenikmatan seksual. "Organ seks utama dalam tubuh bukanlah alat kelamin, tapi otak," katanya. Menurut dia, ukuran penis dan ereksi adalah dua hal berbeda.

Obat kuat, umumnya, dirancang untuk mempertahankan ereksi, bukan untuk membesarkan Mr P. Pembesaran penis yang permanen hanya bisa dilakukan lewat prosedur operasi.

Apakah mereka yang sudah operasi pembesaran penis ereksinya lebih lama dan kuat? Ternyata tidak. "Seusai operasi, justru banyak yang merasa ereksinya kurang tegak,"katanya dikutip dari laman rakyatku.

Oleh karena itu, hubungan seks, menurut Ramanathan, bukan sekadar penetrasi. Namun tangan, mulut, lidah dan otak lah yang memainkan peranan penting di tempat tidur.

Halaman :

#Tips

Index

Berita Lainnya

Index