Kisah Pembunuh Bayaran Kelas Teri, Rela Membunuh Asal Dibelikan Rokok

Kisah Pembunuh Bayaran Kelas Teri, Rela Membunuh Asal Dibelikan Rokok
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Dua pria berinisial RM (27) dan LHH (21) ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan terhadap Marison Simaremare (47) warga Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Dua eksekutor mengaku ini hanya diberi 'receh-receh' oleh istri korban.

"Kalau RM menyatakan hanya diberi uang cash sebesar Rp 100 ribu untuk menghabisi korban. Namun RM juga meminta syarat kalau utangnya terhadap Sinde sebesar Rp 500 ribu juga diangap lunas. Sinde pun menyanggupinya," kata Kasat Reskrim Polres Siak, AKP M Faisal Ramzani.

Sementara untuk eksekutor LHH, permintaan tidak terlalu muluk muluk. Pria berambut pirang ini tidak meminta uang, cukup dibelikan rokok dan ditraktir minuman keras, dia siap menghabisi Marison.

Pembunuh Bayaran Sinde

"Kalau LHH mengaku meminta dibelikan rokok sebungkus dan dibelikan tuak (miras tradisional)," imbuhnya.

Deal deal mereka bertiga dilakukan di rumah korban pada 30 Agustus 2019. Keesokan harinya, dengan bermodalkan kayu balok, keduanya mengahabisi Marison. Sehari setelah pembunuhan polisi berhasil membekuk kedua eksekutor di wilayah Siak. Sedangkan Sinde ditangkap sehari setelah penangkap LHH dan RM di wilayah Lipat Kain Kabupaten Siak, Riau.

Setelah ditangkap, Sinde mengaku tidak menyesal menghabisi nyawa suaminya. Dia mengaku sakit hati dengan Marison lantaran sering dimarahi.

"Saya tidak menyesal sudah melakukan itu. Kek mana ya, ya dia itu memang tidak pernah membahagiakan saya. Dia selalu menyakuti hati saya, dia selaku memaki saya. Kami sering bertengkar," ucap Sinde, istri keempat almarhum Marison.

Sumber: okezone.com

Halaman :

#PembunuhanSadis

Index

Berita Lainnya

Index