Dua Wanita Menyeberang Sungai yang Viral ini Ternyata Terjadi di Riau

Dua Wanita Menyeberang Sungai yang Viral ini Ternyata Terjadi di Riau
Dua perempuan muda menyeberangi arus sungai menggunakan sepeda motor yang digantung di seutas tali tambang.

HARIANRIAU.CO - Tidak ada akar rotan pun jadi. Tidak ada jembatan, Flying Fox pun jadi. Dua orang wanita nekat  mengendarai  sepeda motor menyeberang sungai hanya memakai tali tambang.

Video mereka  ini pun akhirnya menjadi perbincangan ramai bukan saja di media sosial, tapi juga dalam perbincangan di banyak tempat.  Tanggapan publik pun beragam, Dimana? ternyata masih ada ya?

Usut-punya usut, ternyata video ini bukanlah sebuah aksi rekayasa, melainkan sungguhan terjadi. Dan lokasinya berada di wilayah Provinsi Riau.

Sebuah video viral yang merekam dua orang perempuan dan sepeda motornya menyeberangi sungai dengan bantuan tali layaknya flying fox, beredar di media sosial sejak Ahad  (15/9/2019) lalu. 

Video ini beredar di grup-grup Whatsapp dan berbagai platform media sosial, Facebook, Twitter, dan Instagram. 

Dalam video berdurasi 1 menit 14 detik itu, dua perempuan terlihat duduk berboncengan di atas motor yang kedua stang dan bagian belakangnya sudah dikaitkan ke tali. Hanya berbekal kaitan tali itu, kedua orang ini dan sepeda motornya meluncur ke seberang sungai dengan mengandalkan tali tuas yang sebelumnya dipasang oleh beberapa anak laki-laki. Banyak yang bertanya-tanya, di mana peristiwa ini terjadi? 

Dari tangkapan layar video yang ditelusuri Kompas.com, plat motor yang terlihat adalah BM, kode plat nomor kendaraan wilayah Riau. 
Pada Senin (16/9/2019), Kompas.com mengonfirmasinya kepada Humas Pemerintah Provinsi Riau, M Firdaus. 

Firdaus mengaku belum mendapatkan informasi soal itu. 

Beberapa hari kemudian, sejumlah komentar warganet memberikan petunjuk mengenai lokasi "flying fox" motor itu berada di Kecamatan Tambusai, Kaupaten Rokan Hulu, Riau. 

Akun Facebook bernama "Kantor Camat Tambusai" juga mengunggah informasi dan foto, bahwa flying fox motor itu benar terjadi di wilayahnya.

Tepatnya di Dusun Padang Jaya, Desa Sungai Kumango, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hu, Riau. 

"Kunjungan lapangan pemukiman tertinggal di dusun Padang Jaya Desa Sungai Kumango Kec.Tambusai," demikian tulis akun tersebut.   
Sementara itu, Kompas.com melakukan penelusuran digital dengan memastikan identifikasi wilayah berdasarkan yang terlihat pada video dan Google Maps wilayah Tambusai, Rokan Hulu, Riau. 

Dari beberapa petunjuk yang terlihat pada video dan Google Maps ada beberapa kesamaan, di antaranya ada rumah beratap putih yang di bagian depannya ada halaman, berlokasi di pinggir sungai, serta terdapat perkebunan di sekitarnya. 

Sementara, di bagian seberang sungai ada jalan tanah agak keputihan dengan jalur berbelok. 

Konfirmasi Pada Kamis (19/9/2019), akun Facebook Kantor Camat Tambusai kembali mengunggah perkembangan di lokasi yang sudah dikunjungi oleh Sekretaris Daerah Rokan Hulu.

"Nanti coba saya confirm ke Pemda Rokan Hulu,” ujar Firdaus. 

Firdaus berharap, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu agar memberikan perhatian, sehingga proses penyeberangan bisa dilakukan dengan aman dan mudah. 

“Saya sangat prihatin ternyata masih ada di wilayah kami kondisi seperti itu. Kami mengharapkan Pemda Kabupaten Rokan Hulu kiranya dapat membangun jembatan sehingga dapat memperlancar arus orang dan barang di daerah tersebut,” kata Firdaus. 

Ia mengatakan, Pemprov siap membantu jika pemerintah kabupaten tidak mampu menyelesaikan hal ini sendiri. 

“Apabila Kabupaten Rokan Hulu tidak sanggup menanganinya bisa minta bantu ke Pemerintah Provinsi Riau untuk penanganannya,” ujar dia. 

Firdaus juga mengaku sudah menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau Dadang Eko Purwanto untuk menindaklanjuti informasi ini. 

Kepada Firdaus, Dang  mengatakan, akan melakukan konfirmasi langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi di lapangan. 

Diberitakan Kompas.com, Kamis pagi ini, lokasi flying fox motor itu memang berada di Tambusai, Rokan Hulu, Riau. 

Mantan Kepala Desa Sei Kumango Afnan Pulungan, mengatakan, penyeberangan seperti itu dibuat warga untuk menuju ke perkebunan kelapa sawit.  

"Tapi saya kurang tau persis kapan mulai dibuat," kata Afnan saat dihubungi, Rabu (18/9/2019), seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 

Kamis pagi. Menurut dia, tempat penyeberangan itu bukan akses lalu lintas umum, melainkan hanya warga yang memiliki kebun di seberang sungai.


sumber: riausky.com

Halaman :

#Viral

Index

Berita Lainnya

Index