Beberapa Alasan Diet, Kurangi Risiko Asma, Diabetes, hingga Tidur Nyenyak

Beberapa Alasan Diet, Kurangi Risiko Asma, Diabetes, hingga Tidur Nyenyak
Ilustrasi diet (Shutterstock)

HARIANRIAU.CO - Bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih, keinginan untuk diet mungkin jadi salah satu hal yang paling ingin dilakukan. 

Diet, bagi sebagian orang, dilakukan dengan alasan kesehatan atau mungkin ingin memiliki berat badan ideal. Untuk mewujudkannya, berbagai diet sehat berkembang saat ini. 

Ada yang mengatur pola makan, ada pula yang melakukan olahraga. Tetap, itu saja belum cukup. Seperti yang dilakukan oleh artis dan presenter Dewi Hughes. 

Dewi berhasil menurunkan berat badan sebagai 90 kilogram dalam waktu 15 bulan. Banyak yang kemudian terinspirasi dengan cara diet Hughes. 

Selain mengatur asupan, pola makan, dan olahraga, adakah faktor lain yang mendukung keberhasilan diet?

Alasan diet 

Tahukah Anda, salah satu hal terpenting dalam keberhasilan diet, bukan hanya mengatur pola makan dan pola hidup sehat, tetapi juga memahami apa alasan Anda melakukannya? 

"Bahkan diet yang sempurna, tanpa bagian mental, tidak akan berhasil," ucap Dr. Holly Wyatt, profesor kedokteran di University of Colorado Anschutz Health and Wellness Center, seperti dilansir dari laman Chicago Tribune. 

Jika jawabannya adalah kesehatan, maka Wyatt kembali mengajukan pertanyaan, apakah Anda memang menginginkan kesehatan yang baik? 

Jika Anda belum menemukan jawaban dan alasan yang tepat mengapa memutuskan untuk diet, maka lakukan hal tersebut hingga Anda menemukan sesuatu yang hilang dalam hidup.

Wyatt menyarankan agar mereka yang menginginkan diet benar-benar menemukan alasan yang tepat.

 Jika telah menemukannya, maka gunakan alasan tersebut sebagai motivator untuk melakukannya. 

Ada banyak alasan yang dipilih orang guna menurunkan berat badan. 

Jika Anda belum menemukan alasan pasti mengapa harus mengurangi berat badan, maka tujuh alasan berikut bisa menjadi pertimbangan.

1. Mengurangi risiko asma dan alergi

Jika dilihat sekilas, penurunan berat badan dan alergi sama sekali tidak berhubungan.

Akan tetapi, Michael Wald, MD, seorang spesialis kedokteran terintegrasi di Mount Kisco, New York, mengatakan, dua hal tersebut berhubungan.

Bagi sebagian besar orang, kelebihan berat badan berkontribusi pada asma dan alergi yang semakin memburuk. Kondisi ini dapat membebani kelenjar adrenal yang terlibat dalam pengelolaan asma dan alergi.

Selain itu, kelebihan berat badan juga bisa memberikan tekanan pada sistem pernapasan serta dapat memperburuk gejala asma.

2. Mengurangi nyeri

Berat badan yang lebih ringan bisa mengurangi nyeri pada bagian kaki.

Sebuah studi mengungkapkan, setiap orang yang rata-rata kehilangan 40 kilogram berat badan setelah operasi bariatric, mengalami pengurangan nyeri pada kaki hingga 83 persen.

Penurunan berat badan juga bisa mengurangi nyeri pada radang sendi. Sebuah studi terhadap 87 orang dewasa yang menderita artritis mengungkapkan, rasa sakit pada lutut berkurang selaras dengan penurunan berat tubuh dibanding dengan mereka yang tidak mengurangi berat badannya.

3. Suasana hati yang lebih baik

Saat seseorang kelebihan berat badan, maka seluruh sistem tubuh menjadi tidak seimbang.

Hal ini juga memengaruhi hormon yang membentuk suasana hati.

Dengan demikian, menurunkan berat badan dapat meningatkan kesehatan dan keparahan depresi.

"Banyak orang yang kelebihan berat badan menderita depresi berat," ucap Wald.

Dia menambahkan, depresi juga bisa meningkatkan kemungkinan berat badan kembali bertambah. Alasannya, depresi bisa membuat seseorang kehilangan kemampuan pengendalian diri.

Selain itu, depresi juga dapat meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan karena mengurangi kemampuan atau keinginan individu untuk membantu situasi kelebihan berat badan mereka atau mencegahnya.

4. Kulit yang lebih bersinar

Wald mengatakan, kelebihan berat badan bisa memengaruhi kondisi kulit seseorang.

"Elastisitas dan warna kulit dapat berubah karena adanya masalah dan perubahan nutrisi, selain itu, diet tinggi karbohidrat mampu menyebabkan kulit lebih pucat," kata Wald.

Selain itu, lingkar hitam di sekitar mata juga bisa menjadi tanda anemia protein, diabetes atau stres karena berbagai keadaan.

5. Meningkatkan memori

Bukan hanya kesehatan fisik, menurunkan berat badan juga bisa meningkatkan memori.

Sebuah studi yang membandingkan 109 orang yang menjalani operasi bariatrik dengan 41 orang yang tidak kehilangan berat badan, menemukan, mereka yang menjalani operasi penurunan berat badan dapat meningkatkan memori secara signifikan.

6. Tidur nyenyak

Manfaat lain yang didapatkan dari menurunkan berat badan adalah kemungkinan untuk tidur lebih nyenyak.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 264 orang menemukan bahwa mereka yang kehiilangan berat badan paling banyak menunjukkan penurunan yang signifikan pada gejala-gejala sleep apnea atau gangguan tidur.

7. Menurunkan risiko diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 dan obesitas adalah dua kondisi yang terkait erat satu sama lain.

Obesitas juga merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit ini. Sebuah riset dilakukan terhadap 424 pasien operasi bypass lambung dengan diabetes tipe 2 untuk mengetahui korelasi ini.

Ternyata, dari total pasien yang diteliti, sebanyak 83 persen mampu mengurangi gejalanya. Studi kedua juga menunjukkan, 11 persen pasien diabetes tipe 2 dengan diet ketat kalori, mampu menormalkan kembali kadar gula darah dalam waktu tujuh hari.

sumber: kompas.com

Halaman :

#Kesehatan

Index

Berita Lainnya

Index