Influencer Ini Minta Maaf ke Warganet usai Video Makan Kelelawar Viral

Influencer Ini Minta Maaf ke Warganet usai Video Makan Kelelawar Viral
Wang Mengyun makan sup kelelawar. (YouTube/Bell Nathaniel Sanchez)

HARIANRIAU.CO - Karena virus corona, seorang selebriti internet China terpaksa meminta maaf karena memposting video yang mempromosikan kelelawar sebagai makanan lezat.

Selebriti bernama Wang Mengyun itu menjelaskan dia tidak sadar kelelawar bisa menjadi pembawa virus ketika dia muncul di video yang diposting pada 2017.

"Saya tidak tahu selama pembuatan film ada virus seperti itu. Saya baru sadar baru-baru ini," tulisnya dalam microblog, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Dia mengatakan video itu direkam di Palau, sebuah negara kepulauan di Pasifik barat. Saat memandu program pariwisata di sana, Wang Mengyun dan timnya mencoba beberapa hidangan lokal termasuk sup kelelawar.

Dalam video itu, Wang dan seorang wanita China lainnya memegang kelelawar matang dan tersenyum di depan kamera. "Kelelawar rasanya sangat segar, seperti daging ayam," katanya.

Wang Mengyun makan sup kelelawar. (YouTube/Bell Nathaniel Sanchez)

Wang Mengyun makan sup kelelawar. (YouTube/Bell Nathaniel Sanchez)

Dalam posting online-nya minggu lalu, Wang mengatakan dia "hanya mencoba memperkenalkan kehidupan orang-orang lokal".

"Saya tidak tahu bahwa kelelawar adalah reservoir utama virus ... Saya benar-benar tidak memeriksa informasi atau menjelaskan sifatnya yang berbahaya," katanya.

Video itu dengan cepat dihapus tetapi diunggah kembali di media sosial, memicu kemarahan di antara pengguna setelah virus corona, muncul di kota Wuhan di China akhir tahun lalu.

Virus dengan cepat menyebar di dalam maupun luar negeri, sejauh ini menewaskan 56 orang dan memicu kekhawatiran penularan.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional hampir 2.000 kasus coronavirus baru telah dikonfirmasi, dengan 324 di antaranya dalam kondisi kritis.

Pejabat kesehatan dan peneliti masih berjuang untuk menentukan asal-usul virus. Namun, para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China elit mengatakan bahwa genom coronavirus adalah 96 persen identik dengan coronavirus kelelawar.

Halaman :

Berita Lainnya

Index