Warga Antre Berjam-jam Dapatkan Elpiji 3 Kg

Warga Antre Berjam-jam Dapatkan Elpiji 3 Kg

HARIANRIAU.COM - Warga Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, terpaksa mengantre berjam-jam untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Pemandangan miris itu terlihat di pangkalan elpiji 3 Kg Maju Jaya, Jalan Sudirman, Desa Sungai Selari, Selasa (4/2/2020).

Sedikitnya seratusan warga yang terdiri ibu-ibu maupun bapak-bapak berdesak-desakan berbaris sambil membawa tabung gas elpiji kosong 3 Kg, menunggu di pangkalan elpiji Maju Jaya tersebut buka. Karena pada pukul 07.00 WIB pangkalan masih tertutup.

"Kami sudah disini menunggu sejak tadi pak, berbaris sambil bawa tabung LPJ 3 Kg. Sebab setiap masok gas LPJ kami harus cepat datang, kalau telambat alamat tak dapat keno serbu orang laen," ungkap Atah Kider salah seorang warga yang ikut mengantre dengan khas logat Bengkalis.

Atah Kider Heran, lantaran setiap gas elpiji 3 Kg yang masuk dalam hitungan jam langsung habis. Padahal pemerintah daerah dan Pertamina sudah berkali-kali mengatakan gas 3 kg tidak akan langka lagi.

"Pasti ada pendistribusiannya tidak beres. Sebab kuota untuk wilayah Sungai Pakning ini selalu saja kurang. Kita berharap Pemerintah Daerah tegas menindak pangkalan yang nakal atau oknum masyarakat yang bermain menimbun gas elpiji 3 Kg ini," tutur Rozi, seorang ibu rumah tangga yang juga ikut mengantre.

Sementara itu pemilik Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Maju Jaya ketika hendak dikonfirmasi ke nomor telpon yang tertera di plank depan kantornya, belum bisa dihubungi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagprin) Kabupaten Bengkalis melalui Kepala UPT Perlindungan Konsumen Kecamatan Bukit Batu, Amrullah, dikonfirmasi menegaskan bahwa gas Elpiji 3 Kg sebenarnya tidak langka. Tapi pengaturan distribusinya yang belum diatur dengan baik oleh agen maupun pangkalan.

"Dari data kami di lapangan mengindikasikan bahwa penyaluran gas elpiji dari agen ke Pangkalan selalu saja tidak serentak. Sehingga ketika satu pangkalan yang masuk, langsung diserbu. Ini menyebabkan kuota di masing-masing wilayah menjadi terganggu," kata Amrullah.

Lebih lanjut dikatakannya selain jadwal masuk gas yang tidak serentak ke Pangkalan, pengaturan untuk penerima gas elpiji 3 Kg juga belum didata dengan baik oleh pangkalan.

"Kita mengimbau kepada masing-masing Pangkalan gas elpiji untuk mendata dengan baik konsumen gas elpiji 3 Kg di wilayahnya masing-masing. Utamakan keluarga yang kurang mampu, dan hindari konsumen yang membeli lebih dari satu tabung, atau jangan sampai ada yang menimbum," pesan Amrullah.

Antrean warga Sungai Pakning di Pangkalan Elpiji 3 Kg Maju Jaya, Desa Sungai Selari, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis.

sumber:mediacenter.riau.go.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index