Tokoh Agama: Tetap Waspada Dalam Ziarah Kubur, Masih di Tengah Pandemi COVID-19

Tokoh Agama: Tetap Waspada Dalam Ziarah Kubur, Masih di Tengah Pandemi COVID-19
DR Herman Ghani

HARIANRIAU.CO - Pelaksanaan tradisi Hari Raya Enam dan Ziarah Kubur tahun 1441 H akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaan tahun ini akan dirayakan masih dalan kondisi wabah pendemi COVID-19.

DR Herman Ghani salah seorang tokoh agama asal dusun Kampung Godang, Desa Pulau Lawas, turut memberikan petunjuk teknis dalam pelaksanaan Ziarah Kubur tahun ini.

Terkait penerapan new normal dalam segala aspek kegiatan masyarakat pasca berakhirnya PSBB pada enam kabupaten/kota di provinsi Riau, termasuk Kab. Kampar, maka penerapan new normal pada tradisi Hari Raya Enam dan Ziarah Kubur otomatis tidak bisa dielakkan.

New normal adalah suatu kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya tidak ada sebelum pandemi.

New normal dipahami juga upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsi-fungsinya.

Kebijakan new normal merupakan tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau Work from Home (WFH) atau pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus corona.

Terkait bagaimama kaitannya tadisi Ziarah Kubur yang note bene-nya menghadirkan banyak orang, dan tidak hanya penduduk lokal setempat tapi juga melibatkan karib kerabat yang ada di rantau, dengan masa pandemi ini, Buya Herman mengatakan untuk tetap merujuk pada protokol kesehatan.

"Sesungguhnya, pelaksanaan new normal pada kegiatan ziarah kubur ini tetap merujuk pada protokol kesehatan, karena kondisi masih dalam masa pandemi COVID-19," Ujar Buya Herman Ghani.

"Selain itu, untuk tetap menjaga silaturrahmi dengan peziarah kubur lainnya, cukup ucapkan saja 'Assalamualaikum' tanpa berjabat tangan. Demi menjaga diri dari penyebaran COVID-19," pungkasnya.



Ravi

Halaman :

Berita Lainnya

Index