Mahasiswa Kukerta Unri Desa Koto Perambahan Lakukan Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Mahasiswa Kukerta Unri Desa Koto Perambahan Lakukan Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik Cair

HARIANRIAU.CO - Mahasiswa Universitas Riau melakukan penyuluhan pembuatan pupuk organik cair (POC) di desa Koto Perambahan kecamatan Kampa Kabupaten Kampar pada hari selasa tanggal 4 agustus 2020 pukul 15.00 wib. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja kukerta yang dilaksanakan bersama ibu–ibu PKK Koto Perambahan. Mahasiswa yang tergabung dalam kukerta integrasi abdi masyarakat ini di ketuai oleh Eko Susanto dan 9 anggota lainnya dari fakultas yang berbeda. POC adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair dan di buat secara alami melalui proses fermentasi dari sisa sampah sayuran maupun buah buahan yang baik untuk tanaman dan terhindar dari bahan-bahan kimia.

“Penyuluhan ini di hadiri kurang lebih 20 orang ibu-ibu PKK dengan semangat dan antusias yang tinggi untuk bersama-sama mempelajari pembuatan pupuk organik cair dari sisa sampah rumah tangga” ujar Eko Susanto, Kordinator Kukerta Desa Koto Perambahan.

Program ini bertujuan untuk mengedukasi tentang pemanfaatan sampah organik yang diolah menjadi POC yang berguna bagi tanaman. Sampah yang digunakan adalah sampah organik rumah tangga yang di buang tanpa dimanfaatkan kembali. Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antara mahasiswa Kukerta dengan masyarakat desa Koto Perambahan.

Mahasiswa menjelaskan sekaligus mempraktekkan proses pembuatan Poc. Sampah organik rumah tangga dihaluskan agar sampah cepat terurai atau mempercepat fermentasi setelah itu tambahkan dengan air beras sebanyak 10 L, larutkan gula merah 500 gram, dan campurkan dengan 50 ml EM4 kemudian diaduk hingga merata. Diamkan selama 3 sampai 5 minggu, Jika pupuk telah jadi (beraroma seperti aroma tapai) selanjutnya disaring kewadah lain, hingga pupuk siap digunakan.

Pupuk organik cair (POC) yang sebelumnya telah selesai di buat oleh mahasiswa kukerta unri di bagikan kepada masyarakat dengan simbolis diserahkan kepada ibu ketua PKK agar masyarakat dapat langsung mengaplikasikan pada tanaman yang di miliki masyarakat sekaligus menambah motivasi ibu ibu untuk merawat tanamannya tanpa bahan kimia.

Halaman :

Berita Lainnya

Index