HARIANRIAU.CO - Sebagai salah satu tokoh ulama yang punya banyak jemaah, KH Ahmad Mustofa Bisri, termasuk rajin mengunggah tulisan di berbagai akun media sosial pribadinya.
Sayangnya, hal ini justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dengan mencatut nama Gus Mus, sapaan akrab KH Ahmad Mustofa Bisri.
BACA: Habib Rizieq Shihab: Setop Kegaduhan, Buka Pintu Dialog Ayo Diskusi Sehat!
Pelaku ''Azan Jihad'' Meminta Maaf
Habib Rizieq Minta Maaf ke Masyarakat Soal Kerumunan di Tengah Pandemi Covid-19
Bahkan, pencatutan nama Gus Mus tak hanya berlangsung sekali dua kali. Tapi sudah berkali-kali.
Putri Gus Mus, Ienas Tsuroiya, pun sudah berkali-kali mengklarifikasi setiap tulisan yang mengatasnamakan ayahnya. Namun, tetap saja ada pihak-pihak tertentu yang mencatut nama Gus Mus melalui unggahan di media sosial.
"Seharian kemarin saya menghabiskan sebagian besar waktu saya dengan "ngomyang" di berbagai kanal media sosial: Facebook, Twitter, IG, dan WA status. Isinya sama: klarifikasi tentang postingan surat terbuka yang mengatasnamakan Gus Mus," ucap Ienas dalam unggahan di akun Facebook pribadinya, Rabu (2/12).
"Harapannya sih, enggak ada lagi yang bertanya melalui japri. Tapi harapan tinggal harapan. Sampai pagi tadi masih ada saja yang japri saya...," keluhnya.
Padahal, menurut Ienas, sebenarnya tak sulit untuk mengetahui sebuah postingan itu asli tulisan Gus Mus atau bukan.
"Dari segi penulisan yang kacau, gaya bahasa yang cenderung kasar, kritikan yang vulgar dan frontal. Semuanya jauh dari ciri khas tulisan Abah selama ini. Kalau jeli, bahkan dari kalimat pembuka saja sudah ketahuan: Abah tidak pernah menyingkat uluk salam, selalu ditulis lengkap, "Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.." terangnya.
Istri Ulil Abshar Abdalla ini kemudian membeberkan media sosial resmi Gus Mus. Yaitu, Facebook: Ahmad Mustofa Bisri, Twitter: @gusmusgusmu, dan IG: @s.kakung.
Semua akun medsos tersebut dipegang dan dikelola sendiri oleh Gus Mus.
Selain itu, ada media yang dikelola adik-adik Ienas yaitu Gusmus Channel, Mata Air Radio, dan Gusmus.net.
"Jadi, jika menemukan postingan yang mengatasnamakan Abah, tolong jangan buru-buru share/forward pesan itu. Cek dulu, apakah ada di akun media sosial resmi Abah. Kalau tidak ada, segera hentikan di Anda. Syukur-syukur kalau mau memberi tahu pemostingnya. Jangan ikut-ikutan menyebar hoax dan fitnah, meski pun menurut Anda postingan itu baik/benar," bebernya.
Ditegaskan Ienas, meme yang resmi dari Gus Mus selalu ada logo "Gus Mus channel" atau "Mata Air Radio".
"Demikian imbauan saya yang kesekian kalinya. Tolong diperhatikan. Semoga ini kasus pencatutan nama yang terakhir. Amin," tutupnya.
sumber: rmol.id
.jpeg)
