Keluarga Kadir Hidup Serba Kekurangan, AMMI Inhil Peduli

Keluarga Kadir Hidup Serba Kekurangan, AMMI Inhil Peduli

HARIANRIAU.CO - Berbagi dengan sesama sering kali bisa membawa kebahagiaan bagi siapa saja yang melakukannya. Jika kita mau untuk peduli, rasanya masih banyak orang-orang di sekeliling kita yang hidupnya kurang beruntung. Seperti yang dialami oleh satu keluarga yang ada di Seberang Tembilahan, Kabupaten Inhil.

Satu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga orang anak ini hidup dalam keterbatasan karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Belum lagi, keadaan ini semakin miris karena sang ibu mengalami sakit stroke ringan. 

Kondisi keluarga ini membuat Anak Muda Milenial Indonesia (AMMI) Inhil tergerak untuk mengunjungi dan memberikan bantuan. Momen pertemuan anggota AMMI ini terjadi di rumah sudah reyot yang menjadi tempat tinggal mereka. 

Dengan kondisi rumah yang sangat sederhana, bahkan sudah mulai reyot. Dinding rumah ini hanya terbuat dari kayu dan beratapkan daun rumbia. 

Mirisnya, ibu keluarga ini mengalami stroke ringan sejak 3 bulan terakhir. Namanya Lijah, yang berusia 40 tahun. Lijah hanya bisa terbaring lemah di lantai. 

Kepala keluarga, bapak Kadir (70 tahun) yang juga terlihat lemah, sering sakit-sakitan dan pendengarannya mulai kurang, sehingga anak lelaki yang paling tua bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Kondisi keluarga ini mendapat perhatian dari AMMI Inhil. Anggota AMMI datang mengunjungi keluarga ini dengan membawa bantuan berupa bahan pokok, seperti beras, gula, minyak, mi instan, teh, sarden dan biskuit. 

"Tujuan kami baik dan ingin membantu keluarga ibu, semoga bantuan ini bermanfaat meskipun tidak selamanya," kata Ketua AMMI Inhil Rudi. 

Ia juga meminta keluarga bapak Kadir memanjatkan doa kepada untuk organisasi AMMI semoga ke depannya dapat terus menebar kebaikan. 

Bapak Kadir merasa sangat terharu atas bantuan yang diberikan AMMI untuk keluarganya. Ia bercerita bahwa Ia berasal dari Sungai Luar. 

"Terima kasih banyak kepada AMMI Inhil yang sudah membantu kami. Saya ini berasal dari Sungai Luar dan sudah lama tinggal disini," ungkapnya. 

Diakhir pertemuan saat anggota AMMI akan pamit, bapak Kadir memanjatkan doa untuk anggota AMMI. 

Terakhir AMMI mengajak kepada segenap masyarakat untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. 
Kedua, jangan mudah menerima berita yang menimbulkan hoax setelah itu menjadi ujaran kebencian (hate speech). Ketiga, jangan muda terprovokasi suatu kelompok yang akan membawa konflik horizontal yang akan terjadi di tengah-tengah masyarakat 

"Itu himbauan kami. Karena beberapa waktu lalu kami ikhtiar melaksanakan deklarasi Indonesia damai dalam rangka menyikapi persoalan-persoalan nasional, serta mendukung TNI-Polri menjaga keutuhan NKRI," kata Rudi. Rls

Halaman :

Berita Lainnya

Index