Penjualan Rumah Membaik, BI Prediksi KPR Bakal Meningkat

Penjualan Rumah Membaik, BI Prediksi KPR Bakal Meningkat
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO -  Bank Indonesia (BI) melonggarkan rasio Loan to Value (LTV) atau Financing to Value (FTV) kredit pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen.

Dengan aturan tersebut, maka masyarakat yang ingin membeli rumah tidak perlu membayar uang muka atau Down Payment (DP).

"Kami melihat prospek Kredit Pemilikan Rumah (KPR) semakin meningkat sehingga BI memandang perlu melakukan dorongan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Grup Kebijakan dan Koordinasi Makroprudensial BI Yanti Setiawan.

Menurut dia, beberapa indikator yang menunjukkan prospek KPR meningkat di antaranya preferensi untuk investasi sektor properti meningkat.

Ia mengungkapkan ada pertumbuhan penjualan rumah tapak terutama pada rumah tipe menengah mencapai 16,44 persen pada triwulan III-2020 berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR).

Kisaran harga yang diminati berdasarkan survei Rumah.com pada 2020, lanjut dia, berada pada rentang Rp300 juta-Rp750 juta.

"Tujuan pembelian rumah ada sebagian itu digunakan untuk investasi untuk yang bukan rumah pertama," jelasnya.

Dalam paparannya, ia menyebutkan potensi sektor perumahan dan untuk industri diperkirakan masih terus berlanjut pada 2021.

Kinerja sektor industri merupakan hal yang penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan efek berlipat terhadap sektor properti.

"Minat orang membeli properti tidak untuk dipakai sendiri tetapi juga untuk investasi," imbuhnya.

Data berdasarkan Kartu Keluarga (KK) terhadap sertifikat tanah, lanjut dia, menunjukkan bahwa pembeli memiliki rumah lebih dari satu.

Dari segi kepemilikan sertifikat, rasio penerbitan Hak Guna Bangunan (HGB) lebih tinggi mencapai 61 persen dibandingkan sertifikat hak milik (SHM) sebesar 39 persen.

"Artinya orang membeli rumah lebih ditujukan untuk investasi, karena orang non-investor cenderung mengalihkan sertifikatnya menjadi hak milik,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data KPR dari 13 kota/kabupaten di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) di luar Kepulauan Seribu, pembelian rumah melalui KPR oleh generasi Z yang lahir di bawah tahun 2000 pada tahun 2020, tumbuh signifikan di atas 100 persen pada Desember 2020.

"Pertumbuhan KPR berdasarkan range usia untuk kelompok milenial melambat, sementara generasi Z, KPR itu meningkat secara cukup signifikan," ungkapnya.

Sumber medcom.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index