Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru di Masa Pandemi COVID-19

Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru di Masa Pandemi COVID-19
Paru-paru (Foto: Getty Images/bojanstory) detik.com

HARIANRIAU.CO - Selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga kesehatan tubuh, khususnya paru-paru, merupakan cara penting lainnya agar tidak terinfeksi virus COVID-19. Pasalnya, orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes dan kelainan imun, memiliki tingkat risiko lebih tinggi terinfeksi virus Corona.

Oleh sebab itu, menjaga kesehatan paru-paru merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini. Dikutip dari laman Discover Magazine, berikut 3 cara yang dapat kamu lakukan agar paru-paru tetap sehat dan terhindar dari pontensi terinfeksi virus Corona.

1. Menjaga tubuh agar tetap fit

Menurut Bruce Levy, seorang dokter sekaligus Kepala Divisi Kedokteran Paru dan Keperawatan Kritis di Brigham and Women's Hospital Boston, terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan paru, yakni dengan melihat fungsi serta kapasitas paru.

Fungsi paru adalah bagaimana paru dapat secara efisien menyerap serta menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, sementara kapasitas paru adalah seberapa besar paru dapat berkembang. Levy mengatakan, gaya hidup memiliki pengaruh terhadap kesehatan paru. Melakukan aktivitas fisik seperti latihan kekuatan atau olahraga kardiovaskuler dapat membantu menjaga kesehatan paru.

Levy juga mengatakan bahwa aerobik, seperti berjalan kaki dan lompat tali, merupakan salah satu aktivitas yang disarankan lantaran dapat membuang karbon dioksida dalam tubuh. Selain itu, bagi para orang lanjut usia, melatih pernafasan seperti mengambil nafas panjang, kemudian membuangnya dapat membantu mengerahkan bagian paru yang tidak digunakan.

2. Berhenti merokok

Merokok merupakan salah satu aktivitas yang dapat menyebabkan peradangan paru serta menurunnya fungsi imun di sekitar paru. Menurut dokter Albert Rizzo dari American Lung Association, hal ini dapat menyebabkan meningkatnya komplikasi jika orang yang merokok terinfeksi virus Corona.

Selain itu, merokok juga dapat menghancurkan jaringan paru. Sempitnya jaringan udara pada paru merupakan salah satu penyebab utama kanker, bronkitis kronis, dan emfisema. Berbeda dengan olahraga, efek positif terhadap kesehatan setelah berhenti merokok dapat dilihat secara langsung.

Pasalnya, menurut American Lung Association, hanya 12 jam setelah berhenti merokok, tingkat karbon monoksida pada darah telah kembali menjadi normal, kemudian setelah dua minggu fungsi paru mulai meningkat. Artinya, semakin cepat kamu berhenti merokok, semakin banyak manfaat yang dapat dirasakan.

3. Mengonsumsi makanan bergizi

Orang yang mengidap penyakit diabetes dan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus COVID-19. Menurut dokter, hal ini terjadi karena adanya peradangan kronis yang dapat mempengaruhi bagaimana tubuh melepaskan protein penyebab peradangan, yakni sitokin.

Peradangan kronis dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya peningkatan imun berlebih yang disebut "badai sitokin", jika dihadapkan dengan patogen. Badai sitokin diketahui merupakan penyebab terjadinya kerusakan organ, bahkan dapat membunuh pasien pengidap influenza. Tak hanya itu, sejumlah dokter bahkan menganggap badai sitokin dapat menyebabkan kerusakan pada paru serta kematian pada pasien terinfeksi COVID-19.

Para ahli mengatakan, mengurangi peradangan kronis merupakan salah satu cara mencegah terjadinya badai sitokin. Menurut Levy, cara terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan dengan antioksidan tinggi, seperti buah dan sayur.

Makanan yang kaya akan vitamin D dan asam lemak omega-3, yang kerap ditemukan pada ikan seperti salmon, juga dapat membantu meningkatkan sistem daya tahan tubuh sebelum terpapar oleh virus. 

Sumber Berita : detik.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index