Azzam: Pendidikan, Prestasi, dan Turki

Azzam: Pendidikan, Prestasi, dan Turki

HARIANRIAU.CO - Prestasi merupakan sebuah aktualisasi diri. Itulah yang ditanamkan Muhammad Ikrom Azzam, pemuda kelahiranJakarta 21 tahun lalu yang juga alumni penerima manfaatSMART Ekselensia Indonesia dan Young Leaders (YOULEAD) Dompet Dhuafa Pendidikan.

Azzam, sapaan akrabnya, dikenalsebagai mahasiswa dan penerima manfaat yang aktifberkontribusi di masyarakat serta komunitas melalui Yayasan Sosial Effo Community, sebuah gerakan mengajar bahasaInggris untuk anak-anak panti asuhan. 

Melalui komunitastersebut, ia berfokus pada perwujudan pendidikan inklusif bagianak-anak panti asuhan dan anak-anak kurang mampu secaraekonomi di Rawamangun, Jakarta Timur. 

“Saya selalu bersemangat jika berbicara tentang pendidikan. Saya yakin usaha saya bisa menjadi amalan baik serta bentukrasa syukur atas nikmat yang Allah berikan,“ ujarnya.

Selain memiliki kepedulian tinggi di bidang pendidikan, Azzam juga aktif mengikuti berbagai kompetisi bergengsi. Gelar juarasering ia kantongi salah satunya Penalaran Terbaik dari RektorUniversitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai apresiasi atas prestasidi bidang penalaran dan kepenulisan seperti KTI, esai, dan artikel Ilmiah.

 Tak sampai di situ ia juga berhasil menyabetAnugerah Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Jakarta 2019, peraih Premium Award Kat?l?m Belgesi Asya PasifikISABET Yay?nlar? Turki, Delegate Regional Conference OnStudent Activism Malaysia, Juara 1 LKTI IDEA Nasional, dan dinobatkan sebagai Duta Bahasa DKI Jakarta.

Di tengah kesibukannya mengelola komunitas dan mengikutiragam kompetisi, Azzam tak pernah menomorduakan studi. Terbukti ia sukses menyelesaikan 3,5 tahun masa studinya di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan predikat Cumlaude dan Lulusan Terbaik Bidang Prestasi.

 Saat ini Azzam sedang berada di Turki, merajut mimpinyamengikuti Future Leader Exchange yang dihelat Student Leadership Academy Turkey dan PPI Istanbul selama beberapabulan.

“Saya selalu bermimpi bisa ke Turki, Alhamdulillah semuaterwujud. Saya berhasil menyisihkan ratusan pelamar dan menjadi sepuluh orang terbaik terpilih mengikuti pertukaranpelajar di sana. Saya juga terpilih menjadi peserta fully funded,” kata Azzam penuh semangat. 

Selama di Turki, Azzam akan mengikuti beragam kegiatanseperti konferensi internasional, proyek sosial, dan kegiatan lain yang akan mengasah kemampuannya memimpin, berkolaborasi, bersinergi, dan memaksimalkan potensi diri. Sebagai perwakilanIndonesia, ia bertekad menunjukkan potensi terbaik anak-anakmuda negaranya. 

“Pemuda Indonesia itu penuh potensi,” tegas Azzam. “Oleh karena itu sepulangnya dari Turki saya inginmengimplementasikan ilmu yang didapat, pelan-pelan mengajakpara pemuda memaksimalkan pendidikan untuk masyarakatkurang mampu di negeri ini,” tambahnya.

Menurut Azzam berprestasi bukanlah perkara mudah; butuhstimulus secara berkala agar mau bergerak, jam terbang, dan penguatan mental. Ia  selalu menekankan bahwa kalah menangitu biasa, yang penting ialah tetap semangat.

“Saya selalu menyempatkan diri berdoa, berharap menjadi yang terbaik, dan tak lupa meminta restu orang tua. Sebuahkebanggaan bisa sampai sejauh ini. Turki menjadi pengalamanterbaik saya. Karena selain mendapatkan banyak ilmu dan temanbaru, saya juga harus mengikuti wisuda daring di Turki,” tutupAzzam bahagia. Rls

Halaman :

Berita Lainnya

Index