HARIANRIAU.CO - Peristiwa gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI menjadi salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia. Sebanyak enam jenderal dan satu perwira TNI AD tewas dibunuh dan jasadnya dikubur di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Setelah peristiwa tersebut, kekuatan pun dikerahkan untuk menumpas PKI hingga ke akar-akarnya. Beberapa tokoh penting dalam TNI ikut andil dalam penumpasan ini. Salah satunya Jenderal Sarwo Edhie.
Nama-Nama pahlawan dan Jenderal pemberantas PKI itupun selamanya akan menjadi cerita sejarah yang menarik. Rupanya, hingga kini semangat perjuangan prajurit itu diteruskan oleh anak cucu mereka yang juga berkarir di militer. Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya:
Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Jenderal Pramono Edhie Wibowo merupakan putra dari komandan RPKAD atau Kopassus, Jenderal Sarwo Edhie. Ia merupakan salah satu tokoh yang ikut serta dalam penumpasan PKI.
Sarwo Edhie diberi tugas melenyapkan anggota PKI di lahan subur komunis di Jawa Tengah. Ia disebut langsung setuju ketika ditunjuk untuk memimpin penumpasan PKI. Hal ini dikarenakan teman dekatnya yakni Jenderal Ahmad Yani ikut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI.
Pramono merupakan anak laki-laki satu-satunya bagi Jenderal Sarwo Edhie. Ia mengikuti jejak sang ayah dengan terjun ke militer dan menjadi taruna Akmil pada tahun 1977-1980. Setelah lulus, Pramono memilih bergabung dengan korps baret merah (Kopassus) seperti sang ayah. Karir di kemiliterannya pun terus meningkat.
©2020 Merdeka.com
Hingga akhirnya, ia dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 2011 untuk menggantikan Jenderal TNI George Toisutta. Inilah puncak karier Pramono Edhie sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.
Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY)
©Liputan6.com/Faizal Fanani
Selanjutnya, cucu dari Jenderal Sarwo Edhie juga sempat terjun ke militer. Ia adalah Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY). AHY pernah berdinas di TNI Angkatan Darat dan pernah mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002 dan operasi perdamaian PBB di Lebanon tahun 2006.
Namun, pada tahun 2016 ia memutuskan untuk mundur dari militer karena didaulat menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta. Sejak saat itulah, ia lebih aktif di dunia politik.
Letkol Inf. Danang Prasetyo Wibowo
Kanal YouTube Humas Kota Sukabumi ©2021 Merdeka.com
Meski AHY memilih mengundurkan diri dari TNI, trah kemiliteran keluarga Sarwo Edhie dilanjutkan oleh cucunya yang lain. Ia adalah Letkol Inf. Danang Prasetyo Wibowo. Letkol Danang merupakan putra dari mantan Pangkostrad Letjen Purn Erwin Sudjono, yang merupakan menantu dari Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Saat ini, ia diketahui menjabat sebagai Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi.
Letjen (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan
Selain Jenderal Sarwo Edhie, sosok pahlawan revolusi yang ikut serta terlibat dan menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI ialah Mayjen TNI (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan atau DI Pandjaitan. Karier militer dari keluarga pahlawan revolusi ini diteruskan oleh sang anak. Ia adalah Letjen Hotmangaradja Pandjaitan.
Hotmangaradja merupakan putra ke-4 dari DI Pandjaitan, yang pernah bertugas dalam korps baret merah (Kopassus). Letjen Hotmangaradja termasuk satu dari empat jenderal yang kini telah purnatugas dan memiliki Tab Ranger di lengan kirinya.
Hal tersebut sebagai tanda bahwa Hotmangaradja merupakan salah satu perwira TNI AD yang berhasil meraih kualifikasi pasukan elite Angkatan Darat AS (US Army).
Kanal YouTube BATALYON TV ©2021 Merdeka.com
Abraham Sada Mangaradha Pandjaitan
Kemudian, karier kemiliteran keluarga DI Pandjaitan diteruskan oleh sang cucu. Letjen Hotmangaradja Pandjaitan memiliki dua orang putra yang mengikuti jejak dirinya dan sang ayah menjadi anggota TNI. Salah satunya bernama Abraham Sada Mangaradha Pandjaitan.
Menurut informasi yang diperoleh merdeka.com, Abraham merupakan perwira menengah TNI-AD kelahiran 7 April 1983. Seperti sang ayah, dia besar sebagai prajurit infanteri korps baret merah alias Kopassus.
Abraham awalnya pernah menjalani pendidikan kuliah. Namun dia kemudian memilih mendaftar ke Akademi Militer (Akmil) dan lulus. Alhasil dia pun mengikuti jejak sang kakek dan ayahnya menjadi prajurit TNI AD.
Mayor Inf Jeremiah Sesa Mangaradja Pandjaitan
Twitter @arcinc_id ©2021 Merdeka.com
Anak kedua dari Hotmangaradja yakni Mayor Inf Jeremiah Sesa Mangaradja Pandjaitan juga ikut terjun ke dunia militer Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 23 November 1986 ini merupakan perwira TNI AD Lulusan Akmil 2008. Semenjak tamat dari Akmil, ia menjalani pendidikan militer di Indonesia hingga ke Amerika.
Berbagai jabatan penting pun pernah diemban oleh pria yang akrab disapa Sesa itu. Kini, Mayor Inf Jeremiah Sesa diketahui menjabat sebagai Danden 1/11 Grup-1/Para Komando/Kopassus.
sumber merdeka.com