Selama Pandemi, Penjualan Sepeda Lipat Turun 80 Persen

Selama Pandemi, Penjualan Sepeda Lipat Turun 80 Persen

HARIANRIAU.CO - Trend atau musim bersepeda yang sempat populer di Indonesia juga terjadi di Kota Tanjungpinang loh. Terutama trend sepeda lipat yang belakangan banyak digunakan masyarakat untuk berolahraga dengan melalui jarak tempuh yang lumayan jauh.

Dampak Trend bersepeda ini juga turut dirasakan oleh Rudi (26) yang mengelola toko penjualan sepeda lipat di Kota Tanjungpinang. Ia membeberkan bahwa penjualan sepeda lipat mengalami kenaikan pada tahun 2020 lalu.

"Tahun lalu itu penjualan sepeda sangat naik. Bahkan toko pernah kehabisan stok karena tingginya permintaan," jelasnya, dini siang. Minggu, (13/6).

Ia juga menjelaskan bahwa pembeli sepeda lipat kebanyakan berasal dari kalangan PNS.

Memasuki tahun 2021 penjualan sepeda justru mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Permintaan yang cukup tinggi di tahun lalu membuat harga sepeda sempat naik cukup tinggi dari pihak produsen.

Seiring turunnya permintaan pada tahun ini, harga sepeda pun mengalami penurunan harga. Hal ini membuat Rudi beberapa kali terpaksa menjual sepedanya dengan harga yang rendah.

Saat ini sepeda lipat yang Ia jual berkisar di harga Rp2.500.000 sampai dengan Rp9.000.000.

"Keuntungan sekarang turun jauh, mungkin sekitar 80%. Tahun lalu harganya naik terus. Sekarang turun terus, terpaksa jual murah saja," imbuhnya.

Meskipun begitu dirinya mengaku tetap bersyukur karena masih bisa bertahan sejauh ini. Karena membangun bisnis di tengah pandemi ini tidaklah mudah. Cukup banyak bisnis yang gulung tikar karena memang ekonomi masyarakat sangat lemah.

Oppy

Halaman :

Berita Lainnya

Index