Ini Penjelasan Plt Kepala UPTD Puskesmas Kari Terkait Pelayanan Puskesmas Yang Dikeluhkan Pasien Covid-19

Ini Penjelasan Plt Kepala UPTD Puskesmas Kari Terkait Pelayanan Puskesmas Yang Dikeluhkan Pasien Covid-19

HARIANRIAU.CO-Plt Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kari, Rizka Sofiana Dewi A.Md Keb membantah terkait permasalahan pelayanan Puskesmas yang dikeluhkan salah seorang masyarakat yang mengalami gejala covid-19, sebelumnya telah dimuat pemberitaan terkait puskesmas kari yang tidak bisa melayani tes PCR covid-19 dengan judul berita 'Petugas Liburan, Keluarga di Kuansing yang Mengalami Gejala Covid-19 Tak Bisa Tes Swab PCR,' Kamis (1/7/2021). 

Rizka Sofiana Dewi selaku Plt Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kari menjelaskan awak media bahwa pihaknya sudah memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat yang membutuhkan, terutama terkait pelayanan Covid-19 dan berlaku tanpa pengecualian. 

"Salah seorang masyarakat beserta keluarga (Istri, anak, beserta kedua orang tuanya) datang ke Puskesmas Kari pukul 11.00 WIB, kemudian menyampaikan ke petugas pendaftaran pengen swab PCR sekeluarga, kemudian petugas pendaftaran menyampaikan keinginannya kepada perawat ahli puskesmas yang sudah di latih pengambilan swab PCR dan Antigen," kata Rizka.

Selanjutnya, Rizka mengatakan bahwa bersama dengan pemegang program P2M, perawat ahli puskesmas menjelaskan prosedur untuk pemeriksaan PCR, bahwa PCR di puskesmas diadakan 3 kali seminggu, yakni Selasa, Rabu dan Sabtu.

"Petugas kami menyarankan kalau ingin swab PCR cepat bisa periksa swab PCR di klinik swasta (klinik DUTA) dan pemeriksaan nya berbayar, tapi pasien tidak mau ke swasta dan inginnya di puskesmas saja," kata Rizka.

Karena beliau ngotot untuk tetap swab di puskesmas, lanjut Rizka, akhirnya di panggil Kepala TU (Tata Usaha) sekaligus surveilans puskesmas untuk menjelaskan kepada pasien, yakni pak Wirman. Kemudian di tanya nama pasien dan keluhannya apa, beliau menjelaskan namanya Wirman Sandi, merupakan kontak erat dari pak Mauris Ramadian positif Covid, kata Rizka.

"Terus surveilands bertanya lagi apakah pak Mauris sudah swab PCR ? beliau jawab iya, sudah di swab PCR di RSUD Teluk Kuantan, karena pak Mauris adalah Kepala TU di RSUD Teluk Kuantan, Kemudian surveilans minta nomor hp (handphone) pak Wirman," tambah Rizka. 

"Karena beliau merasa ada gejala covid beliau datang ke Puskesmas Kari untuk swab PCR, akhirnya surveilans menyarankan pak Wirman untuk swab Antigen, dan beliau meng iya kan. Terus di tanya lagi keluarga yang bergejala siapa saja? beliau bilang, dia dan istri nya, karena kedua orang tua nya tidak bergejala. Makanya tidak di sarankan untuk swab Antigen, karena prosedur swab Antigen adalah suspec yang bergejala, dan beliau setuju untuk itu," terang Rizka.

Kemudian surveilans menjelaskan seandainya bapak (Wirman Susandi) dan istri hasil swabnya positif maka di sarankan swab PCR sekeluarga termasuk kedua orang tua untuk swab PCR pada hari Selasa di Kantor Camat, tegas Rizka.

"Kemudian surveilans menjelaskan kalau swab Antigen bapak (Wirman) positif maka nanti bakal ada Tim Tracer Puskesmas datang ke rumah bapak sambil mengantarkan obat buat bapak, dan beliau juga setuju," terang Rizka lagi.

Akhirnya kata Rizka, beliau memutuskan bahwa, dirinya dan istri serta anaknya di swab Antigen. "Beliau minta anaknya juga di swab, kami pun meng iya kan, asalkan anaknya mau dan tidak menangis. Pas saat di swab anak pak Wirman tidak mau di swab dan menangis," terang Rizka.

"Akhirnya yang di swab Antigen pak Wirman dan istrinya saja oleh petugas puskesmas yang sudah dilatih," tegasnya.

Pada saat swab beliau bertanya kepada petugas swab "analis nya kemana?" petugas puskesmas jawab hari ini libur, izin enggak masuk, kebetulan analis minta izin mau periksa kehamilan, tapi beliau dengan nada nyeleneh bilang ke petugas enaknya bisa liburan, kata Rizka menceritakan kronologis percakapan petugas Puskesmas Kari dengan Wirman Susandi.

"Pada saat di swab itu pukul 11.20 WIB, dan hasil swab Antigen nya positif," imbuh Rizka.

Kemudian pada pukul 11.40 WIB, Tim Tracer Puskesmas Kari menelfon sampai 5 kali tapi belum diangkat, mungkin beliau lagi di jalan pulang menuju ke rumah, kata Rizka. "Lalu kembali di hubungi pada pukul 12.00 WIB baru di angkat beliau, tim tracer menjelaskan kalau mau datang ke rumah pak Wirman melakukan pelacakan seperti yang di jelaskan surveilans diawal. Beliau juga memperbolehkan, serta mengirim lokasi rumah, serta KK beliau," beber Rizka.

Akhirnya tim tracer kata Rizka, sampai ke rumah Wirman Susandi pada pukul 12.15 WIB. "Rumah beliau ada di Sinambek dekat SD 025 Sinambek," terang Rizka.

Saat kedatangan tim tracer, sambung Rizka lagi, Wirman Sandi menyambut Tim Tracer Puskesmas Kari dengan hangat. "Tim tracer sempat salah jalan menuju ke rumahnya, dan beliau menjelaskan masuk rumah beliau dari gang satu nya lagi," ujar Rizka.

"Pada saat di rumah beliau, tim tracer langsung memberikan obat kepada beliau termasuk obat anti virus di dalamnya, kemudian tim tracer bertanya mulai kapan pak Wirman merasakan gejala demam? beliau menjawab pada hari Senin tanggal 28 Juni, kemudian tim tracer bertanya gejala apa yang bapak rasakan selain demam? beliau menjawab batuk, sakit kepala, tenggorokan. Kemudian tim tracer bertanya lagi apakah bapak kehilangan indra penciuman dan perasa? Beliau menjawab iya hari ini, lalu tim tracer menjelaskan, memang gejala Covid-19 biasanya pada hari ke empat dan ke lima," urai Rizka menceritakan kronologis penanganan yang dilakukan tim tracer di Puskesmas yang kini dipimpinnya tersebut.

Tidak hanya sampai disitu, kata Rizka tim tracer bertanya lagi apakah ada keluhan yang lain? Beliau menjawab iya, tim tracer ber tanya mencret ada? beliau jawab iya, mual? beliau jawab iya, nyeri sendi? beliau jawab iya. Kemudian tim tracer bertanya apkah bapak ada penyakit bawaan seperti DM, jantung, hati, dan lainya? beliau menjawab tidak, ucapnya.

Masih Rizka, tim tracer bertanya seminggu yang lalu bapak (Wirman) ada bepergian? Beliau jawab iya ke Pekanbaru - Dumai - Pekanbaru, baru balik ke Taluk, perjalanan tersebut di mulai tanggal 23 Juni sampai 26 Juni.

"Kemudian siapa aja yang satu mobil dengan bapak? Beliau menjawab pak Moris (Mauris Ramadian) dan salah satu temannya orang Seberang Taluk, dan mereka sudah swab PCR. Kemudian tim tracer bertanya lagi beliau sampai di Taluk kontak dengan siapa aja? beliau menjawab kontak dengan keluarga di Pangean (org tua, adik serta sanak famili). Tim tracer mencatat kontak erat beliau, dan menjelaskan bakal di kasih tau kepada Kepala Puskesmas Pangean untuk men swab PCR keluarga beliau disana. Saat itu beliau menyetujui hal tersebut," tambahnya. 

"Kemudian tim tracer bertanya kepada istri beliau, keluhan nya apa, dan istrinya menjelaskan sakit kepala dan sakit menelan. Tim tracer juga bertanya apakah istri pak Wirman ada komunikasi 3 hari yang lalu dengan tetangga? beliau menjwab tidak, karena tetangga kami jauh jauh, sambil tersenyum, paparnya.

Kemudian tim tracer puskesmas memberikan edukasi tentang covid kepada Wirman Susandi dan istrinya. "Setelah itu beliau berterima kasih telah dikunjungi tim puskesmas dan diberikan obat, lalu tim tracer pamit pulang sambil tertawa karna sudah salah masuk jalan setapak sempit menuju ke rumah beliau, sepeda motor tim tracer tidak bisa berputar dan terpaksa berjalan mundur untuk keluar dari rumah nya," begitulah kronologis pelayanan dan kejadian selama penanganan dilakukan terhadap Wirman Sandi menurut Plt Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kari.

"Sambutan beliau saat dijelaskan prosedur swab, baik dan menyambut tim juga dengan baik disana. Intinya kita sudah layani beliau dari awal sampai akhir sesuai SOP yang berlaku," tegas Rizka Sofiana Dewi.

Permasalahan tenaga analis yang libur karena izin tersebut, tegas Rizka, tidak ada kaitannya dengan tidak dilakukannya tes swab PCR. "Karena ada 1 analis lagi yang standby di puskesmas. Saya juga ga tau apa dosa teman teman di Puskesmas Kari sehingga pak Wirman Susandi mengatakan demikian di media," tutup Rizka.

Halaman :

Berita Lainnya

Index