HARIANRIAU.CO - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Masrul Kasmy mengatakan bahwa pembangunan revitalisasi dari situs dunia Candi Muara Takus dibutuhkan kearifan dimana dalam melakukan suatu upaya harus diinformasikan dan dikomunikasikan terlebih dahulu kepada masyarakat.
"Tentunya sebelum dilakukan revitalisasi harus ada komunikasi yang baik kepada masyarakat sehingga jelas konsepnya dan jelas apa yang harus dilakukan," ujarnya saat meninjau Candi Muara Takus di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Sabtu (3/7/2021).
Ia mengatakan bahwa telah mendapat laporan adanya pengerjaan Pemugaran Candi Muara Takus tersebut dilakukan langsung tanpa ada komunikasi sehingga terjadi miskomunikasi serta menjadi gesekan antara masyarakat.
"Saya kira ini akan kita komunikasikan kepada pihak pemerintah pusat maupun badan pelestarian cagar budaya dan meminta penjelasan yang sejelas jelasnya mulai dari tahap perencanaannya," ucapnya.
Menurutnya, situs dunia Candi Muara Takus sudah termasuk situs yang sudah termasuk ribuan tahun sehingga perlu kehati-hatian dan ketelitian.
"Kalau tidak dilakukan dengan baik, masyarakat khawatir akan terjadi semacam degradasi kemunduran atau kerusakan, yang niatnya untuk perbaikan malah terjadi kerusakan, untuk itu perlu penjelasan yang betul utuh kepada seluruh komponen masyarakat," tutupnya. (mcr)
.jpeg)
