Ada Nabi Bisa Berbicara dengan Matahari, Begini Kisahnya

Ada Nabi Bisa Berbicara dengan Matahari, Begini Kisahnya
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Ada nabi bisa berbicara dengan matahari, setiap nabi tentu mempunyai mukzijat yang diberikan atas izin Allah Subhana Wata' ala (SWT). Nah, atas mukzijat itulah nabi mempunyai keistimewaan tersendiri.

Dikutip dari buku" Kisah Teladan Dalam Hadist" karya Abu Ishaq Al-Huwaini dikutip pada Kamis  (8/7/2021) menjelaskan; Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkataba Rasulullah pernah bercerita:

Dahulu ada seorang nabi dari kalangan para nabi yang akan berperang. Sebelumnya Nabi tersebut berkata kepada kaumnya.

"Janganlah ikut berperang bersamaku seseorang yang baru saja menikah yang belum menggauli istrinya dan ingin menggaulinya. Jangan ikut pula seorang yang sedang membangun rumahnya dan belum menyelesaikannya, jangan ikut pula orang yang membeli kambing atau hewan ternak sedangkan ia menunggu kelahiran anaknya.

Kemudian Nabi tersebut berangkat ke medan perang. Tatkala sudah hampir sampai ke kampung musuh, terdengar kalau Sholat Ashar sudah masuk, atau sudah hampir datang waktunya. Dia pun berkata kepada matahari.

"Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang diperintah sebagaimana saya. Ya Allah, tahanlah matahari agar ia berhenti sebentar untuk kami." Maka Allah pun menahan laju matahari sampai Allah memberikan kemenangan kepadanya.

Mereka mulai mengumpulkan ghanimah. Setelah terkumpul, datanglah api untuk memakannya, namun api tersebut tidak mau memakannya. Nabi tersebut menyeru kaumnya, "Sesungguhnya di antara kalian ada yang mencuri barang ghanimah. Hendaknya setiap kabilah ada seseorang yang berjabat tangan denganku."

Maka didapati ada tangan seseorang yang melekat dengan tanganya. Dia lalu berkata, "Di antara kalian ada yang mencuri ghanimah. Hendaknya kabilah kalian berjabat tangan denganku."

Maka ada tangan seseorang atau tiga orang yang melekat dengan tangannya. Ia berkata pada mereka,

"Sesungguhnya kalian mencuri ghanimah." Akhirnya mereka pun mengaku, dan mengeluarkan barang curiannya berupa emas sebesar kepala sapi". Setelah disatukan menjadi satu, maka datanglah api yang membakar harta ghanimah itu.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Harta ghanimah tidak dihalal oleh Allah kepada umat sebelum kita,

kemudian Allah SWT menghalalkannya untuk kita. Ketika Allah melihat kelemahan serta ketidakberdayaan kita, Dia memghalalkan untuk kita." (Hadits Shahih. HR Bukhari dan Muslim).

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index