Perbedaan Paru-paru Orang Yang Divaksin Dengan Yang Tidak Divaksin

Perbedaan Paru-paru Orang Yang Divaksin Dengan Yang Tidak Divaksin
Ilustrasi (pexels.com)

HARIANRIAU.CO - Ternyata ada juga perbedaan paru-paru antara orang yang divaksin dengan orang yang tak divaksin COVID-19. Hal ini diketahui dari hasil rontgen. 

Diungkap oleh Dr Ghassan Kamel selaku direktur ICU di SSM Health Saint Louis University Hospital di Missouri, Amerika Serikat, ia mengatakan bahwa hasil rontgen yang dilakukan kepada pasien yang sudah positif COVID-19 dan dinyatakan sembuh dan melakukan vaksin COVID-19 dengan yang tidak, perbedaannya sangat jauh.

Pada hasil rontgen pasien COVID-19 yang sudah divaksinasi mayoritas terdapat ruang hitam. Hal itu menunjukkan bahwa adanya ruang di paru untuk udara saat kita menarik napas.

Sebaliknya, para pasien COVID-19 yang belum divaksinasi memiliki banyak warna putih pada rontgen paru mereka. Ini menunjukkan bahwa ruang di paru untuk udara sangat sedikit akibat sesuatu yang disebut kekeruhan paru.

Hal ini sendiri terjadi lantara penurunan rasio gas terhadap jaringan lunak (darah, parenkim paru, dan stoma) di paru. Biasanya kondisi ini terjadi jika paru-paru penuh dengan hal-hal, seperti cairan, bakteri, atau sel sistem kekebalan tubuh.

Hal ini juga menandakan bahwa pasien tak bisa mendapatkan asupan oksigen seperti biasanya. Maka dari itu, pasien COVID-19 yang belum melakukan vaksin COVID-19 lebih membutuhkan pertolongan medis daripada yang sudah vaksin.

Ilustrasi rontgen. (Image by oracast from Pixabay)

"Mereka pasti setidaknya membutuhkan oksigen dan terkadang mereka membutuhkan lebih dari sekadar oksigen," ujar Dr Kamel.

"Mereka mungkin memerlukan ventilator atau diintubasi dengan ventilasi mekanis, dibius, dan pada dasarnya dengan bantuan kehidupan," lanjutnya.

sumber indozone.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index