HARIANRIAU.CO - Seorang pria dari negara bagian Kerala, India, dinyatakan bersalah karena membunuh istrinya menggunakan ular kobra pada tahun lalu.
Pengadilan Distrik Kollam menjatuhkan putusan bersalah kepada pria bernama Sooraj Kumar dalam sidang pada hari Senin, 11 Oktober 2021.
Sooraj diduga 'menyewa' dua ular dari seorang pawang dan melepaskannya pada istrinya, Uthra, sebanyak dua kali dalam rentang beberapa bulan.
Kejadian pertama pada Maret 2020, Uthra mengalami cedera akibat gigitan ular kobra di rumah suaminya di kota Adoor, yang terletak di Distrik Pathanamthitta.
Kemudian pada tanggal 7 Mei, Uthra ditemukan tewas di rumahnya sendiri di Kota Anchal, Distrik Kollam. Berdasarkan penyelidikan awal, penyebab kematian Uthra adalah akibat gigitan ular berbisa.
Namun kematian Uthra akibat gigitan ular kobra membuat keluarganya curiga. Mereka membuat pengaduan ke polisi karena merasa ada unsur kriminal di balik kematian Uthra.
Apalagi keluarga mengatakan Uthra kerap menjadi sasaran pelecehan oleh keluarga suaminya karena masalah pembayaran mahar yang dianggap tidak memuaskan.
Seperti diketahui, adat pernikahan di India mengharuskan pengantin wanita membayar mahar kepada pengantin pria dengan jumlah yang fantastis.
Sooraj kemudian ditangkap atas tuduhan membunuh istrinya. Orang tua dan saudara perempuannya juga didakwa melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada Uthra.
Setelah ditangkap pada bulan Juli, Sooraj mengakui perbuatannya. Dia membius Uthra sebelum mengeluarkan ular kobra untuk menyerangnya. Menurut polisi, Sooraj menyusun rencana pembunuhan istrinya dengan rapi.
Dalam pengakuannya, pada kejadian pertama, gigitan ular kobra membuat Uthra harus terbaring di rumah sakit selama hampir dua bulan.
Pada kejadian kedua, Sooraj melepaskan ular kobra di saat istrinya sedang dirawat di rumah orangtuanya di Kollam.
Dia melemparkan ular kobra itu ke arah istrinya yang sedang tidur. Gigitan kobra tersebut menewaskan Uthra yang berusia 25 tahun.
Polisi mengatakan motif utama Sooraj membunuh istrinya pakai ular kobra karena merasa tidak puas dengan jumlah mahar yang diterimanya.
Menurut polisi, Sooraj sama sekali tidak pernah menunjukkan rasa bersalah selama masa persidangan meski bukti-bukti kuat dibeberkan di hadapannya.
" Kami menganggap Sooraj sebagai penjahat berpengalaman tanpa rasa bersalah. Dia tidak pernah mengakui apa pun meski kami sudah memberikan bukti.
" Saat memberikan pernyataan dia selalu melakukannya dengan penuh perhitungan," kata inspektur kepolisian, S Harisankar, kepada The News Minute.
Sumber: Independent/dream.co.id
.jpeg)
