Minta Data di RSUD, Mahasiswa UNISI Dipinta Uang

Minta Data di RSUD, Mahasiswa UNISI Dipinta Uang
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Dr Iriyanto

HARIANRIAU.CO INHIL - Wah wah wah, siap-siap merogoh kantong yang dalam jika hendak meminta data penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan.

Hal itu diakui oleh Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Dr Irianto saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (2/2).

Dikatakannya itu menjadi pendapatan RSUD Puri Husada.

"Kami juga jika berkonsultasi dengan RS  Arifin Pekanbaru juga harus membayar," ungkap Irianto.

Dijelaskannya jika pembayaran dalam usaha meminta data dalam penelitian tersebut sesuai denga peraturan daerah Kabupaten Inhil.

"Ada Perda yang mengatur. Namun jika yang bersangkutan tidak mampu, maka silahkan membuat surat pernyataan tidak mampu maka akan kami usahakan cara untuk mendapatkan data tersebut," katanya. 

Sayangnya, saat ditanya terkait Perda nomor berapa yang mengatur hal itu, Irianto tidak menjelaskan.

Dari informasi yang didapat awak media, sebelumnya ada 4 orang mahasiswa UNISI yang berusaha meminta data di RSUD Puri Husada untuk menyelesaikan skripsinya, namun karena diminta uang Rp 2 juta, mereka tidak sanggup membayar hingga tidak bisa mendapatkan data yang diinginkan. (ragil)

Halaman :

Berita Lainnya

Index