PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau mengembangkan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di daerah itu melalui terobosan berbasis produksi rakyat dengan cara mencerdaskan, mengahlikan keterampilan masyarakat dalam menghadapi pasar tunggal ASEAN.
"Saat ini Riau sedang berbenah, dari yang dulunya perekonomiannya bergantung pada Migas, kemudian kayu hasil hutan, industri perkebunan yang akhirnya saat ini berfluktuasi dan mengakibatkan penurunan ekonomi, oleh sebab itu, Riau harus bangkit, salah satunya dengan mendayagunakan potensi masyarakat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan bahwa Riau kaya akan potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai bahan baku, hanya saja perlu upaya bagaimana untuk meretas berbagai peluang yang ada.
"Riau memiliki bahan baku yang melimpah, namun sejauh ini masih diekspor langsung tanpa diolah melalui aksi-aksi koorporasi sehingga nilai tambah yang didapatkan oleh daerah tidak begitu besar," jelasnya.
Kedepan, lanjutnya diperlukan adanya jaringan antar daerah regional yang dapat bekerja sama mengolah bahan-bahan baku itu.
"Misalnya saja bekerja sama dengan Sumatera Barat atau Sumatera Utara, Riau mengirim bahan baku, kemudian Sumatera Barat atau Sumatera Utara mengolahnya menjadi bahan setengah jadi atau bahkan hingga siap konsumsi, sehingga nilai tambah bagi masyarakat dan daerah juga lebih banyak," katanya.
Kemudian, selain itu, ia menegaskan bahwa peranan dari Sumber Daya Manusia (SDM) juga sangat penting untuk memiliki kompetensi yang mampu bersaing dengan daerah lain.
"Jika kita sudah memiliki jaringan regional itu, maka tidak hanya industri, tetapi Riau juga akan mampu mengembangkan sektor lainnya seperti pertanian dan perkebunan," katanya. (Ant)
.jpeg)
