ADVERTORIAL

Petani Inhil Pertanyakan Ganti Rugi Lahan Oleh Perusahaan

Petani Inhil Pertanyakan Ganti Rugi Lahan Oleh Perusahaan

INDRAGIRI HILIR - Sejumlah petani di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau menuntut ganti rugi kepada PT Indogreen Jaya Abadi yang beroperasi di Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra karena dinilai telah merugikan mereka dengan matinya pohon kelapa mereka akibat hama kumbang.

Penegasan tuntutan ganti rugi tersebut diupayakan masyarakat desa setempat dengan melibatkan pemerintah daerah agar dicarikan solusi yang bisa mengembalikan kerugian mereka.

"Sebenarnya, pertemuan yang kami jadwalkan ini juga meminta kepada pihak perusahaan untuk turut hadir, namun nyatanya mereka tidak hadir. Jadi kami minta kepada bupati untuk bertidak tegas terhadap persoalan ini," kata Kuasa Hukum Masyarakat Sungai Bela Hairul Salim di Tembilahan, Senin.

Hairul mengungkapkan, ulah PT IJA telah mengakibatkan kerusakan terhadap kebun kelapa masyarakat, bahkan diperkirakan sekitar 300 ribu pohon kelapa masyarakat mati akibat hama kumbang.

"Untuk itulah kami meminta kepada Bupati Wardan selaku kepala daerah agar bertindak tegas terhadap perusahaan yang telah merugikan masyarakat tersebut," harapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, hingga saat ini, izin PT IJA tidak pernah diperpanjang dan tidak memiliki IUP.

Ia berharap semoga dengan pertemuan ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat agar ganti rugi yang diharapkan dapat terealisasi.

"Harapan masyarakat tentunya bupati secepatnya dapat menyelesaikan masalah ini dan dapat merealisasikan harapan masyarakat sehingga tidak memicu terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.

Dikatakan Hairul, masalah PT IJA memang tidak ada ujungnya dan cukup berlarut-larut. Upaya pemerintah terkait hal ini juga diakuinya sudah cukup banyak. Bahkan sebelumnya PT IJA pernah akan dipanggil paksa oleh DPRD Inhil untuk melakukan hearing terkait kerusakan puluhan ribu batang pohon kelapa akibat peremajaan di Parit Sungai Bungus dan Sungai Ular, Desa Sungai Bela Kecamatan Kuindra yang mengakibatkan kebun masyarakat rusak parah dan mati akibat diserang hama kumbang.

Disamping itu, Bupati Inhil Muhammad Wardan mengakui dari lubuk hati yang paling dalam ia sangat paham terkait apa yang dirasakan petani karena dirinya juga merupakan anak petani.

"Terkait hal ini, mari kita selesaikan bersama-sama. Doakan, agar ada solusi terbaik dan berpihak kepada masyarakat. Tugas pemerintah tidak lain dan tidak bukan semua muaranya adalah menyejahterakan masyakat," ungkap Wardan.

Yang jelas, lanjut Wardan, pemerintah tetap meresponsif dan akan mencarikan solusi terbaik untuk kepentingan masyarakat.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah juga telah membentuk tim khusus untuk menangani berbagai masalah perkebunan.

"Cerita masyarakat yang kian menderita sudah saya dengar, bahkan kebun yang diharapkan dengan hasil yang menjanjikan akhirnya sirna dan tidak menghasilkan sama sekali. Oleh karenanya pemerintah akan berupaya melakukan pendekatan lebih intensif lagi kepada pihak perusahaan agar kita dapat menemukan solusi terbaik," katanya.

Selanjutnya, guna menyelesaikan masalah, dalam waktu dekat ia juga akan berupaya duduk bersama dalam satu forum pertemuan antara Forkopimda dan perusahaan terkait agar masalah dapat segera diselesaikan.

Ragil | Ant

Halaman :

Berita Lainnya

Index