Tahun Ini Harus 100 Persen

Tenaga Kesehatan dan Lintor Diminta Maksimalkan Program Kemitraan Bidan dan Dukun

Tenaga Kesehatan dan Lintor Diminta Maksimalkan Program Kemitraan Bidan dan Dukun
Internet

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Seluruh tenaga kesehatan dan lintas sektor terkait di tingkat kecamatan hingga kelurahan dan desa diminta, untuk memaksimalkan pelaksanaan program kemitraan bidan dengan dukun.

Permintaan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Inhil, H Zainal Arifin melalui Kepala Seksi (Kasi) KIA, KB dan Gizi, Siti Munziarni kepada awak media melalui telepon selulernya, belum lama ini.

Dikatakan perempuan berhijab yang akrab disapa Imun ini, tenaga kesehatan harus terus meningkatkan pengetahuan dan wawasannya tentang kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan secara teknis, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, seperti dalam menangani proses persalinan.

"Langkah ini, dalam upaya menekan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Inhil," tutur Imun.

Selain itu, yang tidak kalah pentingnya dan harus menjadi perhatian serius, yakni terkait keberadaan bidan. Dimana, bidan harus berada di tempat kerjanya, serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan konsep wilayah, contohnya menolong persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) setempat.

"Selama ini, kematian ibu dan bayi lebih banyak disebabkan karena proses persalinan tidak di fasyankes," tambahnya.

Oleh karena itu, pada tahun ini kemitraan bidan dengan dukun sudah harus terlaksana dan diterapkan Puskesmas seratus persen, yang ditandai dengan penandatanganan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU).

"Jadi, diharapkan kepada Kepala UPT Puskesmas dan jajaran, bidan koordinator beserta lintas sektor terkait agar memaksimalkan program kemitraan bidan dengan dukun, mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat kelurahan dan desa," imbuhnya. (Adv/Aby)

Halaman :

Berita Lainnya

Index