PDAM Tirta Indragiri Sukses Tekan NRW Sebesar 20,41 %

PDAM Tirta Indragiri Sukses Tekan NRW Sebesar 20,41 %

INDRAGIRI HILIR - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Indragiri berhasil menekan tingkat kehilangan air tanpa rekening non revenue water (NRW) sebesar 20,41 persen atau 535 m3 lebih dari air yang didistribusikan sebesar 2.624 m3 lebih pada tahun 2016.

"Persentase NRW distribusi masih lebih tinggin dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sebesar 20 persen, namun jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu, angka NRW distribusi tahun 2016 terjadi penurunan yang signifikan," kata Direktur PDAM Tirta Indragiri , Agustian Rasmanto di Tembilahan, Senin.

Agustian mengatakan, masih tingginya tingkat NRW jika dibandingkan dengan standar ketentuan, disebabkan oleh beberapa faktor yakni water meter induk tidak berfungsi atau rusak berat sehingga perhitungan air yang didistribusikan menjadi tidak akurat, water meter pelanggan sebaguan rusak, terjadinya kebocoran pada jaringan pipa pelanggan dan pipa distribusi, pencurian ait yang masih sulit dideteksi dan data pelanggan dan jaringan belum terdokumentasi dan terintegrasi dengan baik dalam sistem komputerisasi.

Sedangakan penurunan tingkat NRW distribusi pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 diupayakan dengan tanggapnya pihak PDAM TI terhadap kebocoran perpipaan transmisi dan retribusi seperti melakukan penggantian terhadsp pipa yang telah keropos dan pipa yang bocor.

Selan itu, hal ini juga dipengaruhi oleh tingginya tingkat kesadaran masyarakat bahwa pengambilan air tanpa rekening adalah tindakan yang salah.

"Terimakasih kami ucapkan kepada masyarakat, pemerintah setempat serta Kejari kabupaten inhil khususnya yang telah bekerjasama dan membantu PDAM TI dalam meningkatkan kinerja," ujarnya.

Ia menyampaikan, berdasarkan simpulan hasil evaluasi tahun buku 2016, kinerja PDAM TI tergolong 'cukup' dengan nilai 48,90 dibandingkan tahun 2015 dengan nilai 38,88 kategori 'kurang', dengan kata lain terjadi kebaikan nilai kinerja sebesar 10,01.

Sedangkan untuk tingkat kesehatan, PDAM TI mendapatkan nilai 2,10 dan tergolong 'sakit' meskipun terdapat kenaikan sebesar 0,55 dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mendapat nilai 1,55 atau tergolong 'sakit'.

Disamping itu, lanjutnya, terdapat pula jumlah persentase tetap pada tingkat kehilangan air unit produksi yakni 0,99 persen dari volume produksi riil pada tahun 2016 dengan tingkat kehilangan air yang sama pada tahun 2015 yakni 0,99 persen.

"Tingkat kehilangan air dari unit produksi ini disebabkan oleh pencucian filter dan oembersihan sedimetasi serta tidak adanya water meter induk pada jalur produksi ke distribusi," terangnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index