Wartawan Dianiaya Ajudan Bapenda Pekanbaru

Wartawan Dianiaya Ajudan Bapenda Pekanbaru

PEKANBARU - Kekerasan terhadap Wartawan saat melakukan tugas jurnalistiknya kembali terjadi di Pekanbaru. Kali ini, giliran Uparlin TS Maharaja Wartawan SKU Satelit Riau yang menjadi sasaran 4 oknum pegawai Badan Pendapatan (Dispenda) Kota Pekanbaru, Selasa lalu.

Informasi yang diterima dari korban Rabu (19/4/17) di kediamanya, peristiwa dugaan penganiyaan tersebut, terjadi ketika korban mendapati sebuah mobil mewah jenis Toyota Fortuner All New warna hitam dengan Nopol B 319 PDN yang tengah parkir di tempat khusus milik Kepala Badan Pendapatan Kota Pekanbaru.

Lantas korban sempat bertanya kepada para pegawai setempat, apakah mobil mewah tersebut milik Kadispenda Kota Pekanbaru yang saat ini dijabat Azharisman Rozie?.

Para pegawai tersebut justru diam saja, seraya tertunduk diam seakan mengisyaratkan bahwa mobil yang dimaksud merupakan milik pimpinannya.

Tak lama kemudian, korban mencoba mendekati dan sekaligus mengabadikan kejadian yang menurutnya sangat ganjil dan layak untuk dihimpun menjadi bukti pemberitaan.

Usai mengabadikan gambar mobil mewah tersebut melalui ponsel pintarnya, tiba-tiba oknum pegawai Dispenda yang sedari tadi melihat gerak- gerik korban, langsung menghardik dan mengeluarkan kata-kata kasar yang tak pantas untuk dilakukan sebagai pelayan masyarakat.

Sang oknum pegawai itu, langsung merebut paksa ponsel korban dan sempat bergumul dengan salah satu oknum pegawai dispenda kota yang diduga merupakan ajudan pribadi Kepala Badan Pendapatan Kota Pekanbaru. Saling tarik menarik ponselpun sempat terjadi, sehingga terjadi adu fisik antara korban dan oknum ajuda kadis tersebut.

Melihat peristiwa itu, 3 pegawai yang melihat peristiwa itu turut membantu sang ajudan untuk merampas dan berupaya menghapus foto yang ada di ponsel korban. Kalah telak, dengan pergumulan empat oknum pegawai Bapenda itu. Ponsel korban berhasil dirampas dan menghapus gambar yang diabadikan korban dari dalam ponselnya.

Akibat pergumulan itu, pipi sebelah kiri korban diduga terkena benda tajam yang mengakibatkan memar pada pipi kiri akibat terjadinya saling tarik menarik ponsel yang dirampas oleh 4 oknum pegawai Bapenda itu.

Sukses menarik ponsel dan menghapus gambar tersebut, keempat pegawai itu pergi begitu saja dan meninggalkan korban seoalah-olah tidak merasa bersalah.

Tidak senang atas perbuatan keempat oknum pegawai Bapenda Kota Pekanbaru itu, korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Sukajadi Pekanbaru, atas dugaan penganiyaan dan perampasan aset informasi berupa gambar dalam ponselnya. Dengan nomor laporan polisi SPTL/ 172/ IV / 2017 / RIUA / RESTA-PKU/ Polsek Sukajadi yang diterima oleh Brigadir Fernando Tambunan.

Terpisah, Kapolsek Sukajadi Kompol Hermawi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan korban dugaan penganiyaan yang dilakukan oknum pegawai Bapenda Kota Pekanbaru.  "Ia betul, sudah ditangani dan sekarang masih diproses," ujar Kompol Hermawi pada wartawan, Rabu (19/4/17). (rsy)

Halaman :

Berita Lainnya

Index