Ratusan Personel Brimob Riau Di-BKO-kan di PT Freeport Papua

Ratusan Personel Brimob Riau Di-BKO-kan di PT Freeport Papua

PEKANBARU - Bertempat di halaman VViP Lancang Kuning Bandara International Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Sabtu (29/4/17) malam, Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara melepaskan keberangkatan 101 personel Satuan Brigade Mobil (Satbrimob) untuk di-BKO (Bawah Koordinasi Operasional) di Polda Papua.

Personil Satbrimob Polda Riau ini akan bertugas mengamankan PT Freeport Indonesia di Kabupaten Timika, Provinsi Papua. Personil Satbrimob Polda Riau ini menggantikan menggantikan Sat Brimob Polda Bali dan Polda Kalbar yang akan berakhir masa tugasnya.

Pelepasan personil Brimob ini dilakukan dengan apel upacara yang dipimpin langsung Kapolda Riau Zulkarnain. Dalam amanatnya, Zulkarnain menyebutkan keberangkatan ke Papua merupakan tugas mulia.

"Saudara ditunjuk sebagai Duta Polri yang mengemban tugas mulia, khususnya yang tergabung dalam Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia BKO Polda Papua, guna menggantikan Sat Brimob Polda Bali dan Polda Kalbar yang akan berakhir masa tugasnya,'' tuturnya.

Oleh sebab itu, imbuh Zulkarnain, kehadiran Satbrimob Polda Riau ini nantinya bermanfaat terhadap masyarakat dan juga pembangkit listrik bagi tambang emas dan tembaga yang baru, Grasberg alias gunung bijih Timur dan pembangunan Bandara Monses Timika serta memberikan andil yang cukup besar dalam penerimaan pajak penghasilan bagi negara.

Menurut Kapolda, dengan nama besar Freeport secara otomatis menarik masyarakat setelah terungkapnya berbagai permasalahan dan insiden yang terjadi di wilayah konsesi pertambangan perusahaan tersebut.

Berbagai pendapat baik dari media, LSM serta akademi menyoroti masalah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, adaptasi sosial, kultural, bahkan hal hal yang berkaitan dengan politik separatis dari kelompok penduduk asli yang melakukan berbagai aksi bersenjata di wilayah pertambangan tersebut.

Oleh sebab itu, Zulkarnain berharap kepada personil Satbrimob yang di-BKO-kan di wilayah itu, segera secepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungan tugasnya yang baru. Apalagi kehadiran mereka menjadi harapan semua pihak untuk menciptakan suatu dinamisasi dalam masyarakat.

"Senantiasa bertindak responsif dan memiliki militansi tinggi, mengingat tingkat ancaman utama di daerah penugasan cukup tinggi," tuturnya.

Ancaman itu seperti kondisi geografis berupa bentangan alam, iklim, suhu udara maupun virus penyakit, karena daerah tersebut menjadi endemik penyakit malaria, HIV/AIDS. Di samping itu masih adanya gangguan dari kelompol sipil bersenjata yang masih melakukan berbagai aksi teror terhadap karyawan maupun petugas pengamanan PT Freeport Indonesia.

Di akhir amanatnya, Kapolda Riau berpesan kepada personil Satbrimob yang berangkat ke Papua itu untuk nama baik Polri, terlebih Polda Riau umumnya dan Satbrimob Polda Riau pada khususnya di mata masyarakat Papua khususnya di wilayah Kabupaten Timika. (rtc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index