Diklaim Seribuan Buruh KSBSI Aksi di Disnakertransduk Riau

Diklaim Seribuan Buruh KSBSI Aksi di Disnakertransduk Riau

PEKANBARU - Seribuan Buruh diklaim dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Riau menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Donas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan provinsi setempat.

Koordinator Wilayah Sumatera KSBSI, Patar Sitanggang di Pekanbaru, Selasa dalam orasinya menyampaikan 12 tuntutan. Pertama meminta Dinsnakertransduk Riau untuk menerapkan skla upah di tingkat perusahaan.

"Kedua menolak sistem alih daya pada pekerjaan utama dan tetap. Ketiga stop pelanggaran kebebasan berserikat dan kriminalisasi terhadap aktivis buruh," ujarnya.

Dalam hal buruh berserikat, dia meminta pemerintah tidak pilih kasih dan mendengar dari satu serikat saja. Bahkan disnaker ditengarainya memelihara satu serikat yang malah dipakai untuk membungkam buruh.

Kemudian tuntutan lainnya meminta disnaker untuk menghapuskan hubungan kerja buruh harian lepas. Hal itu dinilai melanggar ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan terutama di perusahaan perkebunan.

Selanjutnya diminta agar pegawai penyidik negeri sipil ketenagakerjaan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan. Meningkatkan jaminan sosial melalui evaluasi BPJS Ketenagakerjaan.

KSBSI meminta tinjau ulang penyelesaian tripartit dalam hubungan industrial. Disnakertransduk juga diminta tidak campur tangan urusan internal serikat buruh.

"Ganti Kadisnaker dan Kepala Bidang Hubungan Industri dan Pengawasan Ketenagakerjaan, pengakuan terhadap eksistensi KSBSI, dan hentikan kriminalisasi terhadap terhadap KSBSI," ungkapnya.

Dia mengungkapkan ada 44 Anggota KSBSI dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja. Kemudian ke 44 orang itu menurutnya jadi tersangka sehingga oknum yang menzolimi tersebut harus diganti.

Dalam aksi hingga siang itu, massa masih menunggu pwrwakilan yang diizinkan masuk berdialog dengan Kadisnakertransduk Riau dan jajaran. Sembari menunggu massa sempat sempat menyajikan aksi dangdutan di atas mobil pengangkut. (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index