Wako Dumai Nilai Pembangunan Pelabuhan Kontainer Sangat Diperlukan

Wako Dumai Nilai Pembangunan Pelabuhan Kontainer Sangat Diperlukan
Ilustrasi

DUMAI - Wali Kota Dumai Riau Zulkifli As menyebut pembangunan pelabuhan kontainer perlu dibangun dan mendesak untuk mendukung aktivitas pabrik industri minyak sawit mentah (crude palm oil/cpo) menghasilkan ratusan produk uraian.

"Keberadaan pelabuhan kontainer perlu dipercepat karena perusahaan industri membutuhkan untuk ekspor produk uraian dihasilkan, dan pemerintah daerah sangat mendorong hal ini," kata wali kota usai membuka seminar nasional tantangan pembangunan infrastruktur Kota Dumai menuju pintu gerbang perdagangan internasional, Rabu.

Pemerintah daerah, lanjutnya, sangat mendorong pelaku usaha dan swasta beroperasi di Dumai untuk menyiapkan pelabuhan kontainer tersebut agar dapat mendukung kegiatan ekspor barang turunan dari minyak kelapa sawit.

Dalam seminar berlangsung di aula Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Dumai dihadiri Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, wali kota menilai pelabuhan kontainer akan berdampak baik terhadap industri ke depan.

Keberadaan pelabuhan kontainer dianggap akan berpengaruh positif karena dapat menumbuhkan sektor industri di daerah, penyerapan masyarakat bekerja dan bertambah penerimaan pajak untuk keuangan.

"Pabrik industri cpo sekarang belum mampu menciptakan produk uraian karena tidak didukung pelabuhan kontainer untuk ekspor ke berbagai negara," sebutnya.

Sebelumnya, Manager Umum PT Pelindo I Cabang Dumai Aguslianto menyebutkan, ada rencana perluasan usaha pelayanan peti kemas dengan menyiapkan lapangan penumpukan kontainer seluas 2,5 hektare di area pelabuhan.

Menurutnya, pengembangan pelabuhan kontainer ini dalam rangka persiapan perusahaan mendukung program poros maritim dan tol laut pemerintah pusat.

"Lahan 2,5 hektare disiapkan untuk lapangan penumpukan kontainer guna pengembangan pelayanan peti kemas di pelindo," kata Agus kepada Antara beberapa waktu lalu.

Pelindo juga merencanakan penambahan alat bongkar muat kontainer untuk kapasitas 80 dan 90 ton dengan mengupayakan optimalisasi mobil crane khusus pengangkut dan penyusun peti kemas di terminal.

Sedangkan terkait pelaksanaan seminar tantangan pembangunan infrastruktur, Ketua Program Studi Teknik Sipil STT Dumai Nuryasin Abdillah menyebutkan, kegiatan diikuti 300 peserta dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi ini bertujuan agar mengetahui perkembangan kondisi infrastruktur.

"Seminar ini diadakan karena sebagai penggiat sipil kita harus menimba ilmu pengetahuan tentang infrastruktur lebih mendalam dan menyiapkan mahasiswa sumber daya manusia siap bersaing," sebutnya. (ANT)

Halaman :

Berita Lainnya

Index