13 Tahanan Rutan Pekanbaru Direlokasi Ke Lapas Tembilahan

13 Tahanan Rutan Pekanbaru Direlokasi Ke Lapas Tembilahan
Kepala Lapas Kelas IIA Tembilahan, Sudirwan

INDRAGIRI HILIR - Sebanyak 13 orang tahanan Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir pascainsiden kerusuhan pada 5 Mei.

Kepala Lapas Kelas IIA Tembilahan, Sudirwan di Tembilahan, Selasa, mengatakan bahwa pengalihan ini dilakukan guna mengurangi isi Rutan Pekanbaru, yang telah kelebihan penghuni. Relokasi itu juga bertujuan mencegah kerusuhan terjadi lagi.

"Selain keadaan Rutan yang sudah melebihi kapasitas, banyak pula terjadi kerusakan-kerusakan di sana. Untuk itulah sebagian tahanan dialihkan ke seluruh Lapas yang ada di wilayah Provinsi Riau," ujarnya.

Sudirwan mengatakan, pemindahan darurat ini dilakukan dengan pendekatan persuasif, serta penitipan langsung bagi tahanan yang berhasil ditangkap di wilayah polres maing-masing.

"Adapun 13 tahanan yang dialihkan ke lapas kelas IIA Tembilahan merupakan pelaku tindak pidana narkotika sebanyak empat orang, dan sembilan orang lainnya merupakan pelaku tindak kriminal," ucapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, status tahanan yang telah dialihkan itu, bukan merupakan tahananan titipan melainkan sudah menjadi warga binaan lapas kelas II A Tembilahan.

Ia mengungkapkan, pada dasarnya, lapas kelas IIA Tembilahan juga mengalami kelebihan penghuni sebanyak 414 orang. Adapun kapasitas lapas hanya 215 orang, sedangkan jumlah tahanan sebanyak 729 orang dengan rincian pelaku tindak pidana khusus seperti narkoba sebanyak 299 orang, pembalakan liar sembilan orang, korupsi empat orang dan penangkapan ikan ilegal tiga orang.

Meski demikian, lanjutnya, dengan jumlah empat orang SDM yang ada di lapas kelas II A Tembilahan, pihaknya akan tetap berupaya untuk menetralisirkan kericuhan dengan terus melakukan penertiban guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diiginkan, berbagai cara terus kita upayakan salah satunya dengan melakukan pendekatan persuasif, disamping itu mengantisipasi hal-hal yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial, mengantisipasi terjadinya hal yang mengakibatkan kerusuhan, mengantisipasi gesekan-gesekan yang dapat membahayakan keamanan, serta berusaha memenuhi hak para napi," ungkapnya. (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index