Lokasi Embarkasi Haji Antara Riau Terancam Gagal

Lokasi Embarkasi Haji Antara Riau Terancam Gagal
Ilustrasi

PEKANBARU - Kantor Kementerian Agama menyatakan Provinsi Riau belum bisa ditetapkan sebagai lokasi embarkasi Haji antara 2017 karena ada persyaratan yang tidak lengkap.

"Riau resmi batal jadi embarkasi haji antara karena persyaratan yang diwajibkan belum bisa dipenuhi hingga kini," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Tarmizi di Pekanbaru, Kamis.

Tarmizi menyebutkan beberapa syarat yang mengganjal Riau bisa embarkasi haji antara misalkan tidak adanya mesjid, kakbah untuk manasik, aula kedatangan dan keberangkatan dan kantin.

Tarmizi mengatakan Pemprov sudah berupaya memperjuangkan segala cara untuk bisa melengkapi syarat tersebut untuk menjadikan Riau sebagai embarkasi haji antara namun belum bisa memenuhi beberapa syarat tersebut.

"Kita sudah memperjuangkan selama ini cuma akhirnya kita tidak memenuhi persyaratan," ucapnya.

Karena itu ke depan Riau harus berupaya lagi melengkapi adanya masjid, kakbah untuk manasik, aula kedatangan dan keberangkatan dan kantin untuk bisa diusulkan lagi.

Ia mengaku belum tahu pasti kapan Riau bisa jadi embarkasi haji antara karena tergantung kesiapan persyaratan tersebut.

"Harapan kita 2018, kita tinggal melengkapi syarat yang kurang itu," tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman membenarkan bahwa Riau batal jadi embarkasi haji antara karena masih ada satu syarat yang sulit terpenuhi tahun 2017 yakni membangun tempat pemberangkatan dan kedatangan haji.

"Saya sudah bicara dengan Pak Tarmizi. Saya yakin beliau juga akan membantu memperjuangkan agar Riau segera jadi embarkasi haji antara Insyaallah 2018," Riau Andi.

Menurut Andi Provinsi Riau dinilai sudah layak jadi embarkasi haji karena jumlah jamaah calon hajinya mencapai lima ribu orang.

Namun untuk itu ada beberapa hal lainnya yang juga mesti dipenuhi agar Pekanbaru, Riau, bisa jadi embarkasi haji yakni pertama, landasan pacu (runway) Bandara SSK II minimal harus 2.600 meter agar pesawat berbadan besar untuk mengangkut JCH bisa mendarat.

Saat ini runway Bandara SSK II sudah mencapai 2.600 meter tapi yang efektif dipakai baru 2.240 meter.

Kedua, jika ILS sudah dipindahkan, maka pihak PT AP II harus membangun tempat pesawat memutar (turning area).

"Diharapkan tahun ini, PT AP II bisa membangun turning area itu," sebut Andi.

Ketiga, ketebalan runway minimal harus 72, sementara saat ini runway Bandara SSK II baru 62.

"Sesuai informasi, tahun ini PT AP II akan meningkatkan menjadi 68. Diharapkan, pada 2018 mendatang ketebalannya sudah mencapai 72," tambahnya.

Embarkasi haji antara maksudnya di mana para JCH asal Riau tidak perlu diinapkan lagi di Batam tapi hanya transit di Bandara Hang Nadim Batam untuk diterbangkan dengan pesawat yang lebih besar menuju Jeddah atau Madinah. (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index